Suami Isteri Beda Pendapat? Ini Solusinya



Cindana - Setiap pasangan suami-istri tentu mengharapkan pernikahannya berjalan mulus dan langgeng. Meskipun demikian, adakalanya terjadi perbedaan pendapat di antara mereka. Masalahnya, kalau hal ini tidak segera diatasi, lama-kelamaan perbedaan pendapat yang timbul dapat mempengaruhi keharmonisan
kehidupan pernikahan mereka. Beberapa pengalaman berikut menarik untuk disimak.

Berkat INTIM

Perbedaan pendapat antara suami-istri dapat diatasi dengan INTIM, yakni:
Ingatkan diri untuk tidak menambah meruncingnya perbedaan pendapat antara Anda berdua, yakni dengan mengungkit-ungkit masalah lama atau pun dengan sengaja menimbulkan masalah baru.
Naluri atau perasaan seorang wanita biasanya lebih peka. Karenanya, kadangkala ia menjadi cepat tersinggung. Akan tetapi, sebagai istri yang baik, cobalah untuk tetap memenuhi kebutuhan suami dan juga mengajaknya membahas perbedaan pendapat yang timbul dengan kepala dingin.
Tanyakan atau berkonsultasilah dengan orang yang lebih bijaksana dan berpengalaman. Dari sini baru Anda berdua menentukan sikap dan mencari jalan ke luar yang terbaik.
Iman merupakan akar dari pernikahan. Karena itulah, hubungan antar anggota keluarga haruslah berlandaskan saling mengasihi dan saling percaya. Berlandaskan pada hal-hal tersebut, perbedaan pendapat yang timbul pasti dapat diselesaikan dengan baik.
Makna dari sebuah pernikahan adalah menyatukan dua pribadi yang berbeda. Karenanya, bila suami-istri saling mencintai, memahami dan mencapai kesepakatan bersama terhadap setiap masalah yang timbul dalam kehidupan berumah tangga sangat diperlukan.

Berdiskusi
Dua cara berikut dapat dijalankan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat yang timbul antara suami-istri, yakni:

Pindah lokasi
Jika ‘pertempuran’ antara Anda berdua terjadi di ruang tamu, segera pindah arena ‘pertempuran’ ke ruang keluarga atau kamar tidur. Dengan berpindah tempat, Anda berdua mempunyai kesempatan untuk sedikit menurunkan emosi dan ketegangan. Kalau sudah begini, masalah yang timbul dapat diselesaikan. Di samping Anda berdua dapat menurunkan emosi, ‘bertempur’ di depan anak hanya akan menambah masalah. Karenanya, usahakan agar arena ‘pertempuran’ melibatkan Anda berdua saja.

Berdiskusi
Cara lain adalah Anda dan pasangan sebaiknya saling berdiskusi mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing pendapat. Ketika berdiskusi, Anda berdua harus saling berusaha berbicara secara seimbang. Caranya, dengan menghilangkan sikap mau menang sendiri dan tidak mengenal kompromi. Dengan demikian, dapat dicari titik temu pemecahan masalah.

Menunda Masalah
Pada saat terjadi perbedaan pendapat antara Anda dan pasangan yang terkadang bahkan berakhir dengan pertengkaran, diperlukan kebesaran jiwa Anda berdua untuk mau saling menahan emosi. Karenanya, selesaikan masalah tersebut setelah masing-masing reda emosinya. Ingat, menahan emosi hingga reda bukan berarti Anda atau pasangan kalah. Selain untuk melupakan perbedaan dalam pendapat, menunda sejenak masalah tersebut membuat Anda berdua bisa lebih saling introspeksi diri. Setelah emosi Anda berdua reda, baru bicarakan masalah tersebut dari hati ke hati dengan kepala dingin. Dengan cara ini, semua perbedaan pendapat yang timbul antara Anda berdua bisa teratasi.

Jujur dan Wajar
Untuk mengatasi perbedaan pendapat antara suami-istri, beberapa kiat berikut dapat dijalankan, yakni:

  • Pandanglah perbedaan pendapat sebagai suatu hal yang lumrah terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Karenanya, tanggapi masalah perbedaan pendapat secara wajar-wajar saja, bukan secara berlebihan.
  • Bersikap jujur dan terbuka untuk menilai dan mempertimbangkan ‘maksud baik’ di balik pendapat pasangan. Dengan penilaian yang bersifat obyektif, berbagai perbedaan pendapat yang ada bisa cepat terselesaikan.
  • Beri perhatian dan keterangan yang jelas tentang alasan pendapat Anda. Selain itu, tunjukkan juga sisi positif dan negatif dari pendapat tersebut. Dengan demikian, mau tidak mau pasangan mendengarkan pendapat Anda.
  • Pahami latar belakang pasangan Anda dan coba tempatkan diri Anda dalam posisinya. Dengan cara ini, Anda lebih bisa menerima pendapatnya.
  • Lihat prioritas permasalahan. Bisa saja sisi positif dan negatif dari masing-masing pendapat cukup seimbang. Dari sini, ambillah keputusan berdasarkan kesepakatan bersama, sesuai prioritas. Misalnya, suami Anda ingin membeli televisi baru karena televisi yang ada di rumah sering rusak. Sementara itu, Anda menginginkan agar kloset kamar mandi diperbaiki karena sering mampet. Dalam hal ini tentu saja pasangan Anda mau tidak mau harus menunda keinginannya hingga beberapa waktu lagi. Dan, bila urusan kamar mandi sudah selesai, barulah suami Anda membeli televisi yang diinginkannya.

Libatkan Pihak ke-3
Bila semua upaya telah Anda lakukan dan masalah yang Anda berdua belum juga teratasi, tidak ada salahnya bila Anda melibatkan pihak ke-3. Untuk itu, Anda dapat melibatkan seseorang yang Anda berdua percayai akan bersikap netral dalam menyelesaikan masalah yang Anda hadapi. Misalnya, orang tua, saudara, sahabat, dan sebagainya. Dari sini, baru disepakati keputusan bersama. Bagaimana pun juga, hanya satu yang dapat menyelesaikan masalah yang timbul. Lalu mengenai siapa pun yang lebih benar, Anda berdua harus yakini sebagai putusan yang terbaik, dengan segala konsekuensinya.
[Read More...]


Recent Comments

Kembali Keatas Copyright © 2010 | Klik FB atau silahkan meluncur ke Sudirman Mendrofa