CARA MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN




Proposal penelitian biasa dibuat oleh mahasiswa yang akan menyelesaikan studi, baik Sl, S2, maupun S3. Mereka diwajibkan membuat suatu penelitian yang akan dijadikan sebagai laporan penelitian berupa skripsi, tesis, atau disertasi. Proposal penelitian inilah yang terlebih dahulu diajukan sebelum membuat penelitian.
Proses awal pembuatan proposal penelitian dimulai dengan menentukan judul dan topik penelitian, yang boleh dikatakan merupakan separuh bagian dari penelitian. Penentuan topik dan judul inilah yang merupakan tahap paling sulit dalam membuat proposal penelitian, karena harus menarik, belum digunakan orang lain, dan harus bersifat sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Terdapat empat hal yang yang biasa digunakan sebagai bahan untuk menentukan topik penelitian.
1.Jangkauan peneliti terhadap topik (managable topic), yaitu latar belakang kemampuan peneliti untuk memecahkan masalah, tersedianya pembiayaan yang cukup, batas waktu untuk menyelesaikan penelitian.
2.Data topik mudah didapat (obtainable data). Dalam hal ini, pertanyaan pentingnya adalah apakah sumber-sumber data penelitian mudah diperoleh? Termasuk apakah teknik-teknik pengumpulan data nantinya mampu menangkap data yang dibutuhkan?
3.Topik cukup penting untuk diteliti (significance of topic). Topik yang dipilih didasarkan pada pertimbangan bahwa topik tersebut memang sangat penting untuk diteliti. Misalnya, apakah hasil penelitian nantinya berguna untuk kepentingan akademis dan masyarakat luas?
4.Topik menarik untuk diteliti (interested topic). Topik ini di dasarkan pada minat dan semangat yang timbul dalam diri peneliti. Didorong oleh rasa ingin tahu dan tujuan untuk mencari kebenaran, maka peneliti berniat untuk mengangkat topik penelitian ini.
Dalam penelitian, umumnya ada dua model penelitian, yaitu penelitian kepustakaan (studi literatur) dan penelitian lapangan. Penelitian model pertama lebih bersifat pelacakan sumber-sumber data pada literatur yang tersedia dalam buku-buku, jurnal¬jurnal, atau artikel-artikel ilmiah. Sementara itu, penelitian model kedua lebih banyak berpusat pada penggalian data di lapangan (field research). Contoh dua model penelitian ini tersajikan dalam lampiran buku ini.
Berikut ini adalah sistematika yang umum digunakan dalam menyusun proposal penelitian, yaitu :
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Latar belakang masalah menjelaskan alasan yang melatarbelakangi pengajuan topik atau permasalahan dalam penelitian. Di bagian
ini diuraikan garis besar penelitian, yang biasanya mencakup pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
Mengapa penelitian dilakukan?
Berisi penjelasan mengapa masalah yang diajukan penting untuk diteliti, dijelaskan bahwa masalah yang diajukan menyangkut kepentingan umum, perlu segera diatasi, atau memiliki kaitan dengan masalah lain yang sangat rumit sehingga perlu dikaitkan secara erat.
bBagaimana cara penelitiannya?
Berisi penjabaran metode yang akan digunakan untuk menyelidiki masalah, dijelaskan bahwa metode yang digunakan adalah metode yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Apa tujuan penelitian?
Berisi kegunaan-kegunaan dari hasil-hasil penelitian, yaitu penjelasan tentang kegunaan penelitian, baik secara praktis maupun akademis.
B.IDENTIFIKASI MASALAH
Di bagian ini diuraikan lebih lanjut perihal permasalahan yang diteliti. Uraian identifikasi masalah sebaiknya dibuat dalam bentuk pertanyaan dan urutannya didasarkan pada urutan intensitas pe¬ngaruhnya dalam penelitian.
C.MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
Di bagian ini dijelaskan maksud, yaitu hal-hal yang ingin dicapai dan tujuan yaitu sasaran-sasaran yang ingin dituju dalam penelitian. Maksud dan tujuan ini harus dirumuskan sesuai dengan kepentingan penelitian. Biasanya hal ini saling terkait dengan identifikasi masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, ada kaitan antara permasalahan dan sikap yang akan diambil dalam kegiatan penelitian ini.
D. KEGUNAAN PENELITIAN
Berbeda dengan maksud dan tujuan, kegunaan penelitian lebih bersifat ke luar. Uraian kegunaan penelitian biasanya berhubungan dengan hal-hal yang akan disumbangkan dari hasil penelitian, balk secara teoritis maupun praktis.
E. KERANGKA TEORI
Di bagian ini diuraiakan kerangka teori yang digunakan dalam penelitian. Maksudnya, penjelaskan aliran jalan pemikiran penelitian disesuai dengan kerangka teori yang logis. Untuk itu, masukkan identifikasi masalah yang telah ditetapkan ke dalam kerangka teori yang sesuai agar masalah-masalah yang diidentifikasi menjadi jelas. Cara berpikir yang bisa digunakan adalah dengan kerangka berpikir deduktif, yaitu menjelaskan dari hal-hal yang bersifat umum, lalu mengerucut ke hal-hal yang lebih spesifik. Hal-hal yang bersifat umum adalah teori-teori (dalil, hukum, kaidah, dan sebagainya), sedangkan hal-hal yang bersifat spesifik adalah masalah yang telah diidentifikasi (Subyantoro dan Suwarto, 2007: 120-121).
Biasanya, sebelum menjelaskan kerangka teori yang digunakan dalam penelitian, perlu menjelaskan terlebih dahulu secara konseptual istilah-istilah kunci dalam masalah penelitian. Tahap ini disebut dengan tahapan konsepsi. Sebagai fakta, di dalam masalah terdapat konsep-konsep, balk sebagai determinant (faktor) mau¬pun sebagai hasil. Sementara itu, konsep (balk sebagai faktor atau hasil) memiliki variasi sifat dan besaran tertentu yang disebut dengan variabel. Selanjutnya dibuat judgement, yaitu penyusunan ketentuan-ketentuan berupa teori-teori atau dalil-dalil, hukum¬hukum atau kaidah-kaidah yang dapat digunakan sebagai deduksi untuk menjawab permasalahan penelitian. Ketentuan-ketentuan ini bisa diperoleh melalui kajian kepustakaan (Subyantoro dan Suwarto, 2007: 122). Setelah itu, dibuat reasoning, yaitu menyusun pertimbangan-pertimbangan atau semacam argumentasi-argumentasi mengenai duduk perkara dari premis minor di dalam premis mayornya (Subyantoro dan Suwarto, 2007: 122).
F.TINJAUAN PUSTAKA
Di bagian ini dipaparkan hasil penelitian-penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh orang lain, sebagai bahan informasi penelitian yang sedang atau akan dilakukan sudah dilakukan oleh orang lain atau belum. Selain itu, tinjauan pustaka juga berguna untuk menentukan langkah-langkah penelitian berikutnya.
G.METODE PENELITIAN
Secara umum, di bagian ini dijelaskan metode yang digunakan dalam penelitian. Selain itu, metode penelitian biasanya juga memuat deskripsi tentang objek dan lingkup studi, bentuk penelitian, data yang diperlukan, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, serta jadwal penelitian.
H.SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan berisi rencana susunan atau sistematika penulisan dalam penelitian. Penyusunannya dimulai dari bab pertama sampai bab akhir, yaitu kesimpulan. Dengan kata lain, bagian ini merangkum outline dari proposal penelitian yang akan diajukan ke dosen pembimbing atau lembaga akademik kampus.
I.DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisi sumber-sumber pustaka yang digunakan dalam penyusunan proposal penelitian.
[Read More...]


PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TAMAN KANAK – KANAK KARTIKA V-15 LOA JANAN SAMARINDA



PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TAMAN KANAK – KANAK KARTIKA V-15 LOA JANAN SAMARINDA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun,yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani.Agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Perkembangan Motorik adalah perkembangan dari unsur pengembangan dan pengendalian gerak tubuh.Perkembangan motorik berkembang dengan kematangan syarat dan otot.
Perkembangan motorik pada anak meliputi motorik kasar dan halus.Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.Widodo (2008) perkembangan motorik adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang berkoordinasi dengan otak dalam melakukan sesuatu kegiatan.Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf,otot,otak,dan spinal cord.Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot- otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya.Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak.Lewat bermain terjadi stimulasi pertumbuhan otot-ototnya ketika anak melompat, melempar, atau berlari. Selain itu anak bermain dengan menggunakan seluruh emosi, perasaan, dan pikiranya.
Pendidikan di Taman kanak – kanak (TK) di laksanakan dengan prinsip “Bermain sambil belajar, atau belajar seraya bermain”. Sesuai dengan perkembangan, oleh sebab itu diharapkan seorang pendidik yang kreatif dan inovatif agar anak bisa merasa senang, tenang, aman dan nyaman selama dalam proses belajar mengajar.
Dalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan DiTaman Kanak-Kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai – nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian, dan seni untuk memasuki pendidikan dasar.
Berdasarkan observasi di TK Kartika V-15 Loa Janan anak-anak menunjukkan keterlambatan dalam keterampilan motorik halusnya dalam menganyam,yang ditandai dengan kurang trampilanya siswa dalam pengembangan kreativitas menggunakan media kertas dalam pembelajaran. Aktivitas anak dalam keterampilan menggerakan motorik halus dalam perkembangan menganyam dari kreativitas anak masih belum trampil dengan ketidakmaksimalan ini penyebabnya adalah pengelolaan kelas, yaitu penggunaan metode dalam menumbuhkembangkan kreativitas anak dalam meningkatkan ketrampilan motorik halusnya.Pendidikan di TK dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus mempunyai kemampuan menyesuaikan metode sesuai dengan karakteristik tujuan anak yang diberi pembelajaran.
Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan fisik/motoriknya maka guru-guru TK Kartika V-15 Loa Janan akan membantu meningkatkan keterampilan fisik/motorik anak dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus anak, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapatt menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil.
Sedangkan kompetensi dasar motorik anak TK yang diharapkan dapat dikembangkan guru saat anak memasuki lembaga prasekolah/TK adalah anak mampu ;
Melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih keberanian. Mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni. Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak TK, guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran.
Karakteristik mengembangkan kemampuan motorik anak di TK Kartika V-15 Loa Janan, melatih gerakan – gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat.
Lebih lanjut dalam menentukan metode untuk mengembangkan keterampilan motorik anak, guru memperhatikan tempat kegiatan, apakah didalam ataukah diluar kelas, keterampilan apa yang hendak dikembangkan melalui berbagai kegaiatan, serta tema dan pola yang dipilih dalam kegiatan pembelajaran.
Misalnya untuk pengembangan motorik halus anak yang bertujuan agar anak dapat berlatih menggerakan pergelangan tangan dengan menggambar dan mewarnai atau menggunting dan menempel maka guru dapat memilih kegiatan yang dilakukan didalam kelas.
Namun, guru perlu menyediakan semua peralatan yang diperlukan setiap anak, seperti kertas, gunting pensil warna atau buku – buku untuk pola yang akan digunting anak, jumlah peralatan dan bahan diharapkan sesuai dengan jumlah anak sehingga setiap anak dapat berlatih sendiri – sendiri.
Metode yang dipergunakan adalah metode kegaiatan yang dapat memacu semua kegiatan motorik yang perlu dikembangkan anak seperti untuk kegaitan motorik halus anak dapat diberikan aktivitas menggambar, melipat, membentuk, meronce dan sebagainya. .
Berikut ini diTK Kartika V-15 perencanaan pengembangan motorik anak, dimana guru merencanakan bentuk evaluasi untuk pengembangan motorik halus anak.
Tujuan kegiatan adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak TK Kartika V-15 dengan menganyam. Dari kegiatan ini anak berlatih menggerakkan pergelangan tangan saat memegang kertas dan juga agar anak dapat menyalurkan perasaannya dan menciptakan keindahan.
Topik yang dipilih adalah keterampilan mengayam. Kegiatan akan dilaksanakan didalam kelas. Guru pun sudah merencanakan langkah kegiatan apa saja yang akan dilakukannya bersama anak- anak di kelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah di kemukakan diatas. Masalah penelitian ini dapat dirumuskan “Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan menganyam di kelompok B di TK Kartika V-15 Loa Janan ?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan motorik halus anak melalui kegiatan menganyam di TK Kartika V-15 Loa Janan.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
Siswa mendapat pengalamaan langsung untuk mengembangkan koordinasi mata dan tangan serta mengembangkan kreativitas anak dalam kegiatan menganyam yang menyenangkan.
b. Bagi Guru
Untuk menambah pengetahuan,keterampilan atau kegiatan guru dalam menggunakan metode dan alat pembalajaran yang tepat.
c. Bagi sekolah
Memberikan masukan agar meningkatkan kualitas anak sehat rohani dan jasmani.




















BAB II
DASAR TEORI
A. Pembahasan tentang perkembangan Motorik Halus
1. Pengertian Perkembangan Motorik Halus
Menurut Moelichatoen (2004) motorik halus adalah “merupakan kegiatan yang menggunakan otot – otot halus pada jari dan tangan. Gerakan ini keterampilan bergerak”.
Sedangkan menurut Nursalam (2005) perkembangan motorik halus adalah “kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerak yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil,memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga.”
2. Fungsi Perkembangan Motorik Halus
Menurut Mudjito (2007) mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan motorik halus yaitu:
1. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang.
2. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi helpessness (tidak berdaya) pada bulan – bulan pertama kehidupannya.
3. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah.
3. Perkembangan Motorik Halus Anak
Karakter perkembangan motorik halus menurut Mudjito (2007) keterampilan motorik halus yang paling utama adalah:
a. Pada saat anak usia 3 tahun,kemampuan gerak halus anak blum berbeda dari kemampuan gerak halus anak bayi.
b. Pada usia 4 tahun,koordinasi motorik halus anak secara substansial sudah mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat,bahkan cenderung sempurna.
c. Pada usia 5 tahun,koordinasi motorik anak sudah lebih sempurna lagi tangan,lengan,dan tubuh bergerak d bawah koordinasi mata.
d. Pada akhir masa kanak-kanak usia 6 tahun ia belajar bagaimana menggunakan jemari dan pergelangan tangannya untuk menggunakan ujung pensil.
Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian-bagin tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil,seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia TK,antara lain adalah anak mulai dapat menyikat giginya, menyisir, memakai sepatu sendiri, dan sebagainya.
Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola gerakan yang dapat dilakukan anak. Misalnya dalam kemampuan motorik kasar anak belajar menggerakan seluruh atau sebagian besar anggota tubuh, sedangkan dalam mempelajari kemampuan motorik halus anak belajar ketepatan koordinasi tangan dan mata. Anak juga belajar menggerakan pergelangan tangan agar lentur dan anak belajar berkreasi dan berimajinasi.
Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas, menyatukan dua lembar kertas,menganyam kertas,tapi tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan pada tahap yang sama.Dalam melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik serta kematangan mental ( Sujiono, metode perkembangan fisik ).
4. Faktor – Faktor Motorik Anak
Faktor – faktor yang membantu meningkatkan motorik anak yang dapat dilakukan oleh guru :
1. Menyediakan peralatan atau lingkungan yang memungkinkan anak melatih keterampilan motoriknya.
2. Setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu keterampilan.
3. Aktivitas fisik anak yang bervariasi, yaitu aktivitas fisik untuk bermain dan bergembira sambil menggerakkan anggota tubuh.
4. Aktivitas fisik anak dapat mencapai kemampuan yang diharapkan sesuai dengan perkembangannya.
B. Menganyam.
1. Pengertian Menganyam.
Menganyam adalah suatu kegiatan keterampilan yang bertujuan untuk menghasilkan aneka benda/barang pakai dan benda seni, yang dilakukan dengan cara saling menyusupkan atau menumpang tindihkan bagian – bagian pita anyaman secara bergantian. Menganyam adalah kegiatan menjalinkan pita atau iratan yang disusun menurut arah dan motip tertentu. Menganyam diartikan juga suatu teknik menjalinkan lungsi dengan pakan. Lungsi adalah pita / iratan anyaman yang letaknya tagak lurus terhadap si penganyam.Pakan adalah pita / iratan yang di susupkan pada lungsi dan arahnya berlawanan / melintang terhadap lungsi.
Menurut arah sumbu dan jumlah pita/iratan yang disusupkan dapat dibedakan: anyaman dua sumbu, anyaman tiga sumbu dan anyaman empat sumbu. Anyaman dua sumbu atau anyaman silang memiliki ciri yaitu menampilkan jalinan pita/iratan yang saling tegak lurus atau miring. Misalnya anyaman silang tunggal/enam warek dan anyaman silang ganda/enam kepang.
Anyaman tiga sumbu cirinya yaitu akan menghasilkan bentuk anyaman jarang/renggang dengan ciri menampilkan pola segi enam beraturan. Anyaman empat sumbu dibuat dengan menggunakan empat sumbu yaitu ada yang tegak, mendatar dan ada yang miring sehingga akan menampilkan ciri bentuk pola anyaman segi delapan beraturan.
Anyaman dua sumbu, anyaman tiga sumbu dan anyaman empat sumbu ini selanjutnya dapat dikembangkan menjadi berbagai macam motip anyaman kombinasi. Misalnya anyaman pita, anyaman dasar setali, anyaman model udang, anyaman hias dan lainnya.
Adapun kerativitas menganyam di TK yang dimaksudkan adalah keterampilan dalam melakukan aktivitas pratek membuat motif anyaman dasar sederhana, anyaman kombinasi dengan menggunakan bahan kertas berwarna, pita, janur, daun pisang dan lainnya. Dalam penerapannya diperlihatkan bahan dan motif anyaman yang disesuaikan dengan kondisi setempat dan tingkat kemampuan anak TK.
2. Bahan dan Alat untuk kerajinan menganyam.
a. Bahan Anyam.
Beberapa macam jenis bahan anyam yang dapat digunakan dalam kegiatan praktek keterampilan di TK adalah :
1. Kertas.
Kertas yang digunakan untuk praktek menganyam di TK adalah jenis kertas yang cukup tebal sehingga akan lebih mudah dalam penggunaannya dan bisa menghasilkan bentuk anyaman yang baik.
Jenis kertas tersebut yaitu kertas gambar, kertas manila, kertas buffalo, kertas asturo, kertas bewarna/hias, kertas kalender dan lainnya.
2. Daun Pisang
Penggunaan daun pisang pada kegiatan praktek menganyam digunakan untuk mencoba membuat motip/bentuk anyaman yang bersifat sementara. Gunakan daun pisang yang sudah cukup tua dan lembarannya cukup lebar. Dalam penggunaanya daun pisang dirobek mengikuti serat daun dengan ukuran antara 1 cm – 2 cm, kemudian dibentuk anyaman sesuai motip yang diinginkan. Selain anak terampil menganyam kegiatan ini dapat mempraktekkan karakter daun pada anak.
3. Daun Kelapa (Janur)
Penggunaan bahan daun kelapa (janur) pada kegiatan praktek keterampilan di TK antara lain dapat dilakukan untuk melatih anak membuat anyaman yang berbentuk anyaman pita, anyaman yang berupa lembaran/motif anyaman tunggal, anyaman ganda, dan lainnya.
4. Pita
Bahan yang digunakan untuk membuat anyaman yaitu pita kado (pita sintesis) dan bukan pita kain. Lebar pita disesuaikan dengan bentuk anyaman yang akan dibuat.
5. Plastik.
Plastik sebagai bahan anyaman telah dirancang sengaja untuk bahan anyaman. Adapun besar kecilnya telah dirancang sesuai dengan tujuannya. Plastik sebagai bahan kerajinan anyam banyak dijumpai atau dijual di toko – ditoko alat tulis, bentuknya seperti sedotan minuman dengan pewarnaan langsung, sehingga anda tidak perlu mewarnai lagi.
6. Karet.
Demikian juga dengan karet sebagai bahan anyaman telah dirancang sengaja sebagai bahan kerajinan anyam. Bahan ini dapat dijumpaui di took alat tulis dengan bentuk lembaran – lembaran, sehingga apabila akan dipakai harus dipotong – potong terlebih dahulu menggunakan gunting atau cutter.
7. Bahan anyaman lainnya dapat disesuaikan dengan ketersediaan dilingkungan sekitar dan tingkat kemudahan dalam penggunaanya. Misalnya bahan alam seperti daun panda, enceng gondok, iratan bamboo, pitrit (iratan rotan) dan sebagainya.
b. Alat
Peralatan menganyam yang digunakan yaitu :
1. Gunting digunakan untuk memotong lembaran kertas yang akan digunakan untuk membuat bagian – bagian anyaman.
2. pisau cutter digunakan untuk memotong dan membelah bahan anyaman bamboo dan rotan.
3. alat ukur yaitu penggaris yang digunakan untuk menentukan ukuran panjang dan lebar sewaktu menyiapkan bagian – bagian anyaman.
4. bahan pembantu yaitu lem kertas dan lainnya.


3. Manfaat Menganyam.
Menganyam banyak kegunaanya bagi anak TK,selain mempunyai unsur pendidikan juga untuk mengembangkan koordinasi mata dan tangan,antara lain:
1. Anak dapat mengenal kerajinan tradisional yang ditekuni oleh masyarakat indonesia.
2. Guna untuk melatih motorik halus anak.
3. Melatih sikap emosi anak dengan baik.
4. Dapat terbina ekspresinya yang tumbuh dari pribadinya sendiri,bukan karena pengaruh dari orang lain.
5. Dapat mengungkapkan perasaannya yang selama ini masih mengendap.
6. Dapat membangkitkan minat anak.
7. Anak menjadi terampil dan kreatif.
8. Dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya.
9. Dapat bermanfaat bagi perkembangan anak.








BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas atau PTK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui menganyam di kelompok B Taman Kanak – kanak Kartika V-15 Loa Janan.
B. Subjek Penelitian
Rencana penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelompok B di TK Kartika V-15 pada tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari 16 siswa.
C. Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelompok B Taman Kanak – kanak Kartika V-15 Loa Janan waktu pelaksanaan semester II tahun ajaran 2010/2011.
D. Faktor Yang Diteliti.
Faktor yang diteliti dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yang diteliti adalah :
1. Anak didik, yaitu kreativitas dan partisipasi anak dalam proses pembelajaran melalui metode kreativitas menganyam yang disesuaikan pada tema saat pembelajaran tersebut.
2. Guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan keterampilan menganyam pada anak dengan pembelajaran yang menyenangkan.
E. Rancangan dan Pelaksanaan Tindakan.
Rencana dan Pelaksanaan dalam penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan yaitu :
1. Persiapan Tindakan
Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan merupakan sebuah proses pembelajaran dalam meningkatkan partisipasi dan hasil belajar anak melalui kegiatan kelompok dalam kegiatan metode keterampilan menganyam.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan dua siklus, tiap – tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan partisipasi dan kompetensi yang dicapai, berdasarkan perencanaan yang telah didesain sebelumnya.
Untuk mengetahui kompetensi dan hasil dari metode tersebut dilakukan prosedur penilaian serta kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan guru selanjutnya didiskusikan dengan guru lain yang mengamati terhadap kegiatan yang dilaksanakan untuk didiskusikan hasilnya dengan tujuan sebagai perbaikkan. Sedangkan untuk mengetahui partisipasi anak dalam KBM ( Kegiatan Belajar Mengajar) dilakukan pengamatan keterlibatan anak selama proses kegiatan berlangsung disekolah.
a. Perencanaan Tindakan.
Penelitian dilakukan di TK Kartika Loa Janan Kelompok B yang berjumlah 16 anak. Tema yang diambil dalam penerapan pembelajaran yaitu meningkatkan perkembangan motorik halus anak melalui metode keterampilan menganyam. Rencana tindakan tersebut meliputi hal – hal sebagai berikut :
1. Pembuatan lembar instrument penelitian.
2. Membuat SKM (Satuan Kegiatan Mingguan) dan RKH (Rencana Kegiatan Harian).
3. Mempersiapkan media pembelajaran.
4. Mempersiapkan materi pembelajaran untuk dibagikan kepada anak.
5. Membuat evaluasi setiap tahap hasil penelitian, agar dapat mengetahui hasil dari penelitian tindakan kelas.
6. Mempersiapkan dan menentukan lokasi pembelajaran yang sesuai tema pada hari itu.
b. Pelaksanaan Tindakan.
Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran di TK Kartika Loa Janan dengan melibatkan anak didik secara langsung guna membahas pembelajaran yang sesuai dengan tema tersebut agar anak aktif dalam kegiatan metode keterampilan menganyam.
Dengan proses pembelajaran tidak hanya didalam ruangan kelas atau lingkungan kelas, namun juga kegiatan diluar, yaitu seperti orientasi yang dilaksanakan satu bulan sekali.

c. Pengamatan
Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa catatan yang diperoleh dari pengamatan penelitian, sehingga dapat mengetahui apakah metode keterampilan menganyam dapat membantu mengembangkan motorik halus anak. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat mengetahui titik kelemahan maupun kelebihan sehingga dapat menentukan upaya perbaikan pada setiap siklus berikutnya. Proses ini akan berlangsung dua siklus, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Tahapan Siklus
Adapun tahapan siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Siklus Satu
Tahapan Perencanaan pada siklus satu diawali dengan melakukan langkah – langkah pembelajaran dengan membuat Rencana Kegiatan Harian yang dipersiapkan sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada siklus satu dilaksanakan dua kali pertemuan dalam satu minggu.
Tahapan Pelaksanaan dalam siklus satu dilaksanakan proses belajar mengajar dengan kegiatan keterampilan menganyam. Guru memberikan contoh kepada anak.
Tahapan observasi pada siklus satu dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi.
Tahapan Refleksi pada siklus satu merupakan kegiatan untuk mengemukakan apa yang sudah dilakukan. Kegiatan mengevaluasi, analisis, penjelasan, penyimpulan, dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya. Pada siklus satu anak masih belum meyelesaikan tugas latihan yang dicontohkan guru.
b. Siklus Dua
Tahapan Perencanaan pada siklus dua diawali dengan melakukan langkah – langkah pembelajaran dengan membuat Rencana Kegiatan Harian yang dipersiapkan sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung.
Pada siklus dua dilaksanakan tiga kali pertemuan dalam Rencana Kegiatan Harian dan menyiapkan sarana pendukung.
Tahapan Pelaksanaan pada siklus dua dilaksanakan proses belajar mengajar dengan aspek kegiatan menganyam. Guru menunjukkan peragaan dan mencontohkan cara menganyam agar anak lebih semangat mengikuti kegiatan keterampilan menganyam. Dalam pelaksanaan peneliti dibantu satu orang guru dan satu orang kepala sekolah.
Tahapan Observasi pada siklus dua dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi, Tanya jawab kepada anak tentang keterampilan menganyam.
Tahapan Refleksi pada siklus dua merupakan kegiatan mengevaluasi, analisis, penjelasan, penyimpulan. Perhatian anak tercurah pada pekerjaan keterampilan menganyam,anak dapat mengikuti dan bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
a. Siklus Tiga
Siklus III merupakan pendalaman materi yang telah diberikan pada tindakan siklus I dan II. Dalam pelaksanaannya siklus III Difokuskan pada aspek ekspresi anak pada kesesuaian kegiatan menganyam. Tindakan siklus III merupakan hasil akhir dari proses pembelajaran pada tindakan I dan II. Tindakan siklus I dilaksanakan pada 2 kali pertemuan, tindakan siklus II dilaksanakan 5 kali putaran dan tindakan siklus III dilaksanakan 2 kali pertemuan.
Untuk mengetahui behasil tidaknya dalam suatu proses belajar mengajar dilakukan tes praktek. Tes praktek dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan anak dalam hal menguasai cara menganyam.
Untuk melihat berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran diadakan evaluasi akhir dan pencatatan selama proses kegiatan berlangsung.
Suatu pembelajaran diadakan evaluasi akhir dan pencatatan selama proses kegiatan berlangsung. Adapun Bagan Penelitian Tindakan Kelas setiap siklus adalah sebagai berikut :
SIKLUS I





SIKLUS II






Gbr : Alur Penelitian Tindakan Kelas dengan tahap pelaksanaan dan pengamatan bersama.
F. Instrumen Penelitian.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hal - hal sebagai berikut :
1. SKM (Satuan Kegiatan Mingguan) dan RKH (Rencana Kegiatan Harian) adalah perangkat pembelajaran sebagai pedoman guru dalam mengajar yang memuat kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, alat peraga dan penilaian.
2. Lembar Observasi Anak.
Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap perkembangan motorik halus anak dalam menggunakan metode keterampilan menganyam.
3. Lembar Observasi Guru.
Lembar observasi ini disusun untuk memantau perkembangan dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Penguasaan terhadap metode keterampilan menganyam serta penguasaan guru dalam penerapan metode tersebut.
4. Pedoman Evaluasi Guru.
Pedoman evaluasi guru disusun dan digunakan oleh guru untuk mengevaluasi anak guna mengetahui hasil dari metode yang dilaksanakan oleh guru, agar dapat mengetahui perkembangan motorik halus anak selanjutnya.


5. Jurnal guru.
Jurnal guru digunakan untuk mengevaluasi metode keterampilan menganyam yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung agar dapat diketahui hasil yang digunakan dikelas dalam metode keterampilan tersebut.
G. Teknik Pengumpulan Data.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dan diperoleh berupa :
1. Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau pembuktian terhadap informasi / keterangan yang diperoleh sebelumnya.
2. Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subyek yang diteliti.
3. Dokumentasi yaitu berupa dokumen-dokumen baik berupa dokumen primer maupun skunder yang menunjang proses pembelajaran.
H. Teknik Analisis Data.
Teknik analisis data disusun berdasarkan buku penelitian tindakan kelas yang disusun oleh Zainal Aqib 2009/115 yaitu data yang diperoleh melalui observasi persiklus selama 2 kali pertemuan analisis dalam menentukan kelebihan atau kelemahan tindakan. Melalui kegiatan refleksi, setiap indikator dicermati sehingga diperoleh kesimpulan untuk program perbaikan pada siklus berikutnya.

Data yang diperoleh melalui lembar kegiatan atau lembar evaluasi yang merupakan hasil komunikasi guru dan anak setiap pertemuan pembelajaran dalam setiap siklus lalu dipersentasikan berapa siswa yang dapat aktif dan merespon dalam metode keterampilan menganyam sehingga perkembangan motorik halus anak dapat tercapai selama kurang lebih 30 menit.
Data ini untuk mengetahui perkembangan anak secara umum. Sebaliknya untuk mendapatkan data peningkatan kemampuan anak setiap individu, penelitian membuat catatan khusus pencapaian anak setiap siklus, hal ini sesuai dengan Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).
Adapun pelaksanaan pembelajaran dalam mengembangkan motorik halus anak dengan metode keterampilan menganyam dilakukan berhasil jika pembelajaran itu minimal mencapai 70% - 80% yang berarti (berkembang sesuai harapan) dari sejumlah anak yang ada dikelas yang dirumuskan dalam tiap keberhasilan pembelajaran dengan pedoman penilaian hasil kemampuan anak dalam partisipan yang disampaikan oleh guru.

Nilai Rata – rata = Jumlah Nilai Anak X 100%
Jumlah Anak




DAFTAR PUSTAKA

Aswin Hadis, Fawzin (2003). Perkembangan Anak Dalam Prespektif Pendidikan Anak Usia Dini. Buletin PADU Vol. 2 No. 01, April 2003, ISSN 1693-1947.
Cut Kamaril. (2007). Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan, Jakarta:Depdiknas.
Kurikulum TK dan RA (2004). Standar Kompetensi. Jakarta: Direktorat Pendidikan TK dan SD,Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Dapertemen Pendidikan Nasional.
Moeslichatoen R. (1999). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.
Oho Garha. (1983). Seni Rupa, Media Pengajaran dengan Kreativitas, Jakarta:Depdikbud.
Resjoyo. (1992). Pendidikan Seni Rupa, Jakarta:Erlangga.
Seri Ayah Bunda. (2001). Balita dan Masalah Perkembangannya, Jakarta: Gaya Favorit Press.
Seri Ayah Bunda. (2002). Dari A sampai Z tentang Perkembangan Anak. Jakarta:Gaya Favorit Press.
Sides Suelyarto (1984). Bambu Sinar Pengetahuan. Jakarta.
Sumanto (2006). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak. Jakarta.
Suwito (1994). Keterampilan Anyaman Rotan Kalimantan Timur.
Zainal Aqib (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD,SLB,dan TK.CV YRAMA WIDYA Bandung.
[Read More...]


LAPORAN PKP UNIVERSITAS TERBUKA




DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………….. 1
LEMBAR PERNYATAAN…………………………………………………….. 2
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… 3
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… 5
BAB I: PENDAHULUAN……………………………………………………….. 6
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………… 6
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………. 8
C. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………………………… 8
BAB II: KAJIAN TEORI………………………………………………………… 10
BAB III: RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN………………………. 11
A. Subyek Penelitian………………………………………………………….. 11
B. Karakteristik Siswa………………………………………………………… 12
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN………………………… 22
A. Deskripsi Data……………………………………………………………… 22
B. Pembahasan……………………………………………………………….. 24
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………… 26
A. Kesimpulan………………………………………………………………… 26
B. Saran……………………………………………………………………….. 26
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 27
LAMPIRAN – LAMPIRAN …………………………………………………….. 28
Lampiran 1 : Kesediaan Sebagai Teman Sejawat Dalam Penyelenggaraan PKP…. 28
Lampiran 2 : Surat Pernyataan Teman Sejawat…………………………………… 29
Lampiran3a: Rencana Pembelajaran Pra Siklus…………………………………… 30
Lampiran3b: Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 1…………………………. 33
Lampiran3c: Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 2………………………….. 36
Lampiran4a: Lembar Observasi Perbaikan Pembelajaran Pra Siklus……………… 39
Lampiran4b: Lembar Observasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 1……………….. 40
Lampiran4c: Lembar Observasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 41

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dunia pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh as-pek kepribadian. Pendidikan memiliki kekuatan yang dinamis melalui wadah ini seseorang dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki secara optimal. Berbicara mengenai pendidikan tidak terlepas dari komponen pen-didikan itu sendiri antara lain guru dan siswa melalui suatu proses pembe-lajaran yang dapat berhasil dengan baik apabila guru mampu dan mau me-nguasai berbagai kemampuan untuk dapat mengembangkan diri secara pro-fessional. Sejalan dengan program tersebut diatas melakukan perbaikan pembelajaran IPS kelas III pada SDN Rawa Kompeni Kota Tangerang untuk melengkapi tugas dalam mata kuliah pemantapan kemampuan profesional (PKP.PDGK4501) program S1–PGSD pada Universitas Terbuka(UT).
Laporan ini disusun berdasarkan hasil observasi serta temuan – temuan yang diperoleh pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilaku-kan dalam dua siklus. Hasil yang diperoleh dari mata pelajaran IPS dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimum (SKBM) yaitu 6,0 dari 42 siswa yang menguasai konsep tentang jenis – jenis uang belum berhasil, hanya 28 orang siswa yang menguasai 68,4% sedangkan yang lainnya di-bawah SKBM tersebut.
Pelaksanaan pembelajaran yang penulis lakukan untuk mata pelajaran IPS belum berhasil, siswa belum menguasai konsep tersebut. Hal itu terbukti dari rendahnya nilai yang diperoleh siswa. Untuk itu penulis melakukan per-baikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (TPK) yang bertujuan untuk mem-perbaiki pembelajaran dan pencapaian hasil yang diharapkan. Selama pem-belajaran berlangsung jarang siswa mengajukan pertanyaan atau memberi tanggapan terhadap penjelasan guru. Berdasarkan hal tersebut penulis me-minta bantuan teman sejawat sebagai pengamat untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan.Dalam 2 siklus pada pe-lajaran IPS dengan konsep “ Jenis – jenis uang”
1. Identikasi Masalah
Dari hasil ulangan IPS tentang materi “Jenis – Jenis Uang” hanya 28 orang siswa dari 42 orang siswa kelas III SDN Rawa Kompeni yang mencapai SKBM. Selama pembelajaran berlangsung siswa jarang me-ngajukan pertanyaan atau memberi tanggapan terhadap penjelasan guru. Berdasarkan hal tersebut, penulis meminta batuan sejawat sebagai pe-ngamat untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang di-laksanakan. Dari hasil observasi dan diskusi dari teman sejawat ada be-berapa masalah yang muncul selama pelaksanaan pembelajaran berlang-sung yang perlu diidentifikasi. Adapun permasalahan tesebut yaitu:
a. Penggunaan metode mengajar kuranng variasi.
b. Sebagian siswa kurang memahami konsep jenis – jenis uang
c. Perolehan nilai rendah.
d. Siswa di kelas tersebut pasif.
2. Analisa Masalah
Dari identifikasi masalah pada pembelajaran IPS konsep tentang jenis – jenis uang penulis menganalisa serta merumuskan masalah yang terjadi. Adapun analisa masalah yang ditemukan dalam pembelajaran IPS adalah:
a. Dalam mengajar guru terlalu banyak melakukan metode ceramah.
b. Siswa kurang memahami konsep tentang jenis - jenis uang.
c. Guru tidak melibatkan siswa ketika menjelaskan materi.
d. Guru kurang memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
e. Guru tidak memberikan contoh yang memadai.

B. Rumusan Masalah
Dari analisis yang telah dikemukakan, maka dengan melalui diskusi dengan teman sejawat ditemukan perumusan masalah. Bagaimana me-ningkatkan kemampuan siswa kelas III SDN Rawa Kompeni pada konsep tentang Jenis – jenis uang dengan metode alat peraga dan diskusi.
C. Tujuan Peneliti
Sesuai peranan guru sebagai motivator, guru harus dapat mem-bangkitkan mi-nat siswa karena minat sebagai motivasi yang mem-pengaruhi didalam belajar, berfikir dan berprestasi (Krapp ,Hidi, Re-minger, Prudrich dan Schrurk 1996). Tujuan penelitian mengandung maksud memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran dan me-ningkatkan kemampuan belajar siswa pada pembelajaran PKN dengan konsep tentang jenis – jenis uang pada kelas III SDN Rawa Kompeni.
Disamping itu, pada mata pelajaran tersebut siswa – siswi keba-nyakan mendapat nilai yang kurang memuaskan. Oleh karena itu pe-rencana perbaikan dilakukan melalui tahap: identifikasi masalah, analisis dan perumusan masalah yang selanjutnya dilaksanakan rencana perbaikan pembelajaran. Pelaksanaan rencana perbaikan pembelajaran di kelas III SDN Rawa Kompeni (tempat penulis mengajar) dan pelaksanaanya dilakukan pada jam efektif yang disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran tersebut dengan rentang waktu 11 Mei dan 24 Mei 2010. Dalam pelaksanaannya penulis diawasi oleh pengawas untuk membantu penulis mencari kekurangan atau kelemahan dalam proses pembelajaran.
D. Manfaat Peneliti.
Dari perbaikan pembelajaran yang ditempuh dalam dua siklus, maka penulis menemukan adanya manfaat dari perbaikan pembelajaran ter-sebut, manfaat perbaikan itu adalah :
a. Manfaat bagi guru.
- Memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, karena dengan adanya perbaikanakan menimbulkan rasa puas karena sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pem-belajaran.
b. Manfaat bagi siswa
- Dengan adanya perbaikan pembelajaran maka dapat me-ningkatkan hasil belajar siswa.
c. Manfaat bagi sekolah
- Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk siswa. Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat perbaikan mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat.

BAB II
KAJIAN TEORI
Ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu pengetahuan yang merupakan fusi dan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial (KBBI, Balai Pustaka,1989). Mata pelajaran sosial disini berisikan aspek – aspek Ilmu Sejarah, Ilmu Ekonomi, Ilmu Politik, Sosiologi, Antropologi. Psikologi, Ilmu Geografi dan Filsafat.
Keberhasilan pembelajaran tentang konsep dan jenis – jenis uang dan kegunaannya sangat di tentukan oleh beberapa variable, seperti teknik penyampaian (metode), media pembelajaran serta teknik penilaian yang digunakan. Oleh karena itu materi yang disampaikan oleh penulis untuk meningkatkan pemahaman siswa sebesar 12,3% atau yang semula hanya 27 siswa yang memahami ma-teri ketika penulis menggunakan metode ceramah, setelah mengganti metode tersebut dengan metode pengguaan alat peraga, maka pemahaman siswa meningkat menjadi 33 siswa dari jumlah 42 siswa yang ada di kelas III SDN Rawa Kompeni.
Dengan metode penggunaan alat peraga setidaknya siswa dapat mema-hami tentang hal yang belum dipahami, sehingga menjadi paham betul. Na-mun demikian kenaikan tersebut belum mencapai yang maksimal yang diha-rapkan penulis, sehingga penulis menentukan langkah – langkah perbaikan selanjutnya pada siklus 2 dengan mengganti metode diskusi. Hasil dari perubahan metode ini sangat memuaskan, dari proses penilaian yang dilakukan maka diperoleh kenaikan sebesar 23,4% atau yang semula hanya 33 siswa dari jumlah 42 siswa di kelas 3 yang memahami materi tersebut. meningkat menjadi 100%.
a. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga pengajaran, teaching aids, atau audiovisual aids (AVA) adalah alat – alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Banyak para ahli mendefinisikan alat peraga. E.T.Rusefendi (1994:229), Alat peraga, yaitu alat untuk menerang-kan atau mewujudkan konsep IPS. Benda – benda itu misalkan model uang logam dan kertas untuk menerangkan konsep jenis – jenis uang yang digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Aristo Rohadi (2003:10), Alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip, atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata atau konkrit. I.L.Pasaribu, B.Simanjuntak (1983:35), Alat peraga yaitu alat untuk mem-bantu pengajar menyampaiakan pengetahuan dan mengalihkan keterampilan.
Manfaat dari penggunaan alat peraga dalam pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, diantaranya;
1. Dengan adanya alat peraga, anak – anak akan lebih banyak mengikuti pelajaran IPS semakin besar. Anak akan terangsang, senang, tertarik dan bersikap positif terhadap pengajar IPS.
2. Dengan disajikan konsep abstrak IPS, maka siswa pada tingkat – tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti.
3. Alat – alat peraga dapat membantu memahami pemanfaatan dan penggunaan jenis – jenis uang.
Metode diskusi menurut Djajadisastra (1992:45) metode diskusi adalah format belajar mengajar yang menitik beratkan kepada interaksi antara anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas – tugas belajar secara bersama – sama.
Metode diskusi menurut (Hasan dan Mujiono, 1993:13) adalah cara menyampaikan bahan pelajaran dengan komunikasi lisan. Diskusi bmenurut Hendro Juwono (2008:7,22) dengan diskusi memberi detail, urutan dan maknanya bagi pengalaman siswa tentang apa yang dibahas.


BAB III
PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian

Tempat : SDN Rawa Kompeni
Jalan Rawa Kompeni Kelurahan Benda Kecamatan Benda
Kota Tangerang 15125
Kelas / Semester : Kelas III (tiga)/2
RP
Waktu Pelaksanaan : Selasa 27 April 2010
Kompetensi Dasar : 2.4 Mengenal sejarah uang.
Indikator
1. Menyebutkan dua contoh uang.
2. Menjelaskan jenis – jenis uang
Masalah yang ditemukan :
Hanya 27 (64,3%) dari jumlah siswa 42 orang yang berhasil melampaui SKBM.
Alternatif pemecahan masalah:
Jenis – jenis mata uang

RPP 1
Waktu Pelaksanaan : Selasa , 11 mei 2010.
Kompetensi dasar : 2.4 Mengenal sejarah uang.
Indikator :
1. Menyebutkan dua jenis uang.
2. Menjelaskan pengertian uang.
Masalah yang ditemukan:
Hanya 33 siswa (78,6%) dari jumlah siswa 42 orang yang berhasil melampaui SKBM.
Alternatif pemecahan masalah:
Jenis – jenis mata uang.

RPP 2
Waktu Pelaksanaan : Senen 24 Mei 2010
Kompetensi dasar : 2.4 Mengenal sejarah uang.
Indikator
1. Menjelaskan kegunaan uang.
2. Membedakan jenis – jenis uang.
Pada RP 2 terjadi perubahan yaitu semua siswa mencapai SKBM meningkat menjadi 100%
Alternatif pemecahan masalah:
Jenis – jenis mata uang.

B. Karakteristik siswa
a) Tingkat Kecerdasan
Tingkat kecerdasan siswa siswi SDN Rawa Kompeni kelas III (tiga) pada dasarnya memiliki kecerdasan rata – rata. Ini dapat terlihat dari beberapa kali mengadakan proses pembelajaran mulai dari RP 1 sampai RP 2 mengalami peningkatan kepemahaman dan pengetahuan.
b) Lingkungan Sekolah
- SDN Rawa Kompeni berada di Jalan Rawa Kompeni Kelurahan Benda Kecamatan Benda Kota Tangerang memiliki local yang cukup dan fasili-tas memadai seperti toilet siswa, toilet guru, mushola, dan ruang UKS layaknya sekolah pada umumnya. Sekolah kami cukup baik, bersih, pernah beberapa kali mengikuti lomba sekolah sehat dan mendapat juara III se Kota Tangerang berkat kerjasama staff sekolah.
- Umumnya masyarakat di sekitar lingkungan sekolah yang berada diper-batasan kota Tangerang respon terhadap program sekolah terbukti dengan disiplinnya siswa dalam mematuhi peraturan yang dibuat oleh sekolah, seperti mengenakan seragam sekolah sesuai dengan hari yang ditentukan. Dengan lingkungan sekolah yang cukup aman dan masyarakat sekitarnya yang masih sederhana seperti cara berpakaian yang belum begitu rapi serta bertutur kata adat betawi kampung. Namun bisa kerja sama dengan pihak sekolah sehingga semua fasilitas sekolah dapat terjaga rapih, bersih dan aman. Hal ini telah terbukti dalam lomba tingkat kota Tangerang men-dapatkan Juara III pada tahun 2008.
c) Latar Belakang Keluarga / sosial ekonomi
Orang tua siswa terdiri dari bermacam – macam tingkat pekerjaan dari buruh, petani, dan pedagang. Namun kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan sangat rendah dan belum memadai.

C. Deskripsi persiklus
1. Pra Siklus.
a) Perencanaan
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Menyampaikan topik yang akan dipelajari
- Menjelaskan konsep tentang jenis – jenis uang dengan menggunakan alat peraga.
- Membimbing siswa dalam diskusi kelas, tentang contoh jenis – jenis mata uang dan kegunaannya.
- Melakukan tanya jawab
- Menyimpulkan pelajaran
- Pemberian PR
b) Pelaksanaan
Penulis mengajar tentang jenis – jenis mata uang di kelas III SDN Rawa Kompeni, dengan indikator menyebutkan dua jenis mata uang. Dalam proses ke-giatan belajar mengajar penulis menyampaikan tujuan pembelajaran, melakukan apersepsi sesuai dengan materi kemudian menuliskan topik pembelajaran. Dalam kegiatan inti penulis menyampaikan penjelasan tentang jenis – jenis mata uang dengan menggunakan metode tanya jawab kemudian diakhir kegiata
Tabel 1 : Hasil pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan ( RP )
No Nama Siswa Nilai yang diperoleh
Pra siklus
1 Liani 50
2 Ipal Nurfauzi 50
3 Lia Eiswati 40
4 Yuni Purnia 70
5 Andri 30
6 Desi 50
7 Rohimin 50
8 Puji astute 60
9 Jessika Yudhistira 60
10 Rio Supriadi 60
11 Wahyu Ardana 70
12 Anggita Dana 90
13 Aldi 50
14 Fadel Akmal 50
15 Julian 60
16 Sefian 60
17 Yoki 60
18 Nining 60
19 Moh Syafiq Hadosta 60
20 Siti Wardah 60
21 Zakia Tunisa 60
22 Elsye Apricilla 100
23 Elis zahrotul jannah 80
24 Halimah Tusa’diah 60
25 Hikmah maulidia 70
26 Ridwan firmansyah 70
27 Ramadhan 50
28 Rian ardiyansyah 60
29 Dewin Nabila 80
30 Okti Ardiyani 80
31 Toni Aji Rizki W A 50
32 Nur azizah 50
33 Jayadi 100
34 Saipul Anam 50
35 Niken Yuliana 70
36 Alda Saharani 70
37 Warsini 60
38 Febriyanti 40
39 Daenah 50
40 Fiqi Kurniawan 60
41 Mumzyah 70
42 Rizky Ryan S 50
JUMLAH 2550
NILAI RATA – RATA 61
NILAI TERENDAH/JUMLAH ANAK 30/1
NILAI TERTINGGI/JUMLAH ANAK 100/2

c) Pengamatan
- Guru dalam mengajar terlihat semangat dan menarik sehingga siswa kurang adanya perhatian dalam belajar.
- Penggunaan metode masih kurang karena guru menggunakan metode ceramah dan tugas.
- Siswa dikondisikan secara kelompok.
- Guru dalam memberikan contoh kurang bervariasi.
- Dalam memberikan pertanyaan guru tidak memberikan kesempatan untuk berfikir dalam pertanyaanpun kurang menyeluruh.
- Pelajaran belum ada penguatan sehingga pelajaran tersebut harus diulang.
d) Refleksi
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, maka dapat diketahui bahwa pelajaran diperoleh nilainya yang kurang baik dilihat dari ke-berhasilan siswa memperoleh kurang dari SKBM.

2. Siklus I
a) Rencana Pembelajaran
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Menyamapaikan topik yang akan dipelajari
- Menjelaskan tentang konsep tentang jenis – jenis uang dengan menggunakan alat – alat peraga.
- Membimbing siswa dalam diskusi kelas tentang contoh jenis – jenis uang dan kegunaannya.
- Mengadakan tanya jawab.
- Menyimpulkan pelajaran.
- Guru mengadakan evaluasi secara tertulis.
b) Pelaksanaan
Penulis mengajar tentang jenis – jenis mata uang di kelas III SDN Rawa Kom-peni, dengan indikator menjelaskan kegunaan mata uang. Dalam proses kegiatan belajar mengajar penulis menyampaikan tujuan pembelajaran, melakukan apersepsi sesuai dengan materi kemudian menuliskan topik pembelajaran. Dalam kegiatan inti penulis menyampaikan penjelasan tentang jenis – jenis mata uang dengan menggunakan metode penugasan kemudian diakhir kegiatan
Tabel 2 : Hasil pembelajaran RPP 1
No Nama Siswa Nilai yang diperoleh
Siklus 1
1 Liani 50
2 Ipal Nurfauzi 60
3 Lia Eiswati 50
4 Yuni Purnia 70
5 Andri 40
6 Desi 70
7 Rohimin 60
8 Puji astute 70
9 Jessika Yudhistira 70
10 Rio Supriadi 70
11 Wahyu Ardana 100
12 Anggita Dana 100
13 Aldi 50
14 Fadel Akmal 70
15 Julian 80
16 Sefian 60
17 Yoki 70
18 Nining 70
19 Moh Syafiq Hadosta 60
20 Siti Wardah 70
21 Zakia Tunisa 80
22 Elsye Apricilla 100
23 Elis zahrotul jannah 100
24 Halimah Tusa’diah 70
25 Hikmah maulidia 100
26 Ridwan firmansyah 90
27 Ramadhan 50
28 Rian ardiyansyah 80
29 Dewin Nabila 100
30 Okti Ardiyani 90
31 Toni Aji Rizki W A 50
32 Nur azizah 60
33 Jayadi 100
34 Saipul Anam 50
35 Niken Yuliana 90
36 Alda Saharani 80
37 Warsini 80
38 Febriyanti 50
39 Daenah 50
40 Fiqi Kurniawan 100
41 Mumzyah 80
42 Rizky Ryan S 60
JUMLAH 3090
NILAI RATA – RATA 74
NILAI TERENDAH/JUMLAH ANAK 40/1
NILAI TERTINGGI/JUMLAH ANAK 100/8

c) Pengamatan
Guru melakukan perbaikan pembelajaran dibantu teman sejawat sebagai observator, pengamat mengamati tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa serta mendata hasil dan kemajuan yang dicapai oleh siswa dengan menggunakan lembar observasi (terlampir).
Adapun hasil pengamatan yang dicatat oleh observator adalah :
- Penggunaan konsep sudah sesuai dengan materi pembelajaran.
- Penggunaan alat peraga sudah ada tetapi kurang maksimal karena alat peraga yang digunakan kurang terlihat dari belakang (Gambarnya terlalu kecil)
- Penggunaan metode sudah bervariasi hanya ketika menggunakan metode tanya jawab, pernyataan guru kurang menyeluruh begitu pula ketika berdiskusi dikelas masih ada siswa yang belum aktif mengikuti pelajaran.
- Hasil belajar siswa belum maksimal karena masih ada siswa yang belum mencapai nilai SKBM untuk IPS yaitu 6,0
- Refleksi
Dari kajian dan pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, maka dapat diketahui bahwa pembelajaran meningkat kearah yang lebih baik di-antaranya:
- Penjelasan konsep sudah sesuai dengan materi pelajaran.
- Penggunaan alat peraga sudah ada tetapi kurang maksimal karena terlalu kecil gambarnya sehingga siswa yang duduk dibagian belakang tidak dapat melihat alat peraga dengan jelas. Oleh sebab itu di RPP kedua diharapkan alat peraganya lebih baik lagi.
- Penggunaan metode sudah cukup namun dalam metode tanya jawab, per-tanyaan guru belum menyeluruh demikian pula ketika di RPP kedua guru dalam memberikan pertanyaan agar menyeluruh sehingga siswa aktif dalam pembelajaran.
- Hasil belajar siswa ada peningkatan namun belum maksimal, diharapkan disiklus kedua hasil belajar siswa lebih maksimal lagi.
- Aktivitas siswa sudah aktif karena guru menggunakan metode yang benar untuk siklus kedua harus lebih aktif lagi agar hasil belajar yang dicapai maksimal.
3. Siklus 2
a) Perencanaan
- Tanya jawab untuk mengaitkan konsep sebelum dengan konsep yang akan dipelajari.
- Menjelaskan tentang jenis – jenis mata uang.
- Membimbing siswa memberikan contoh jenis – jenis mata uang dan kegunaannya.
- Mendiskusikan manfaat dan kegunaan uang dalam kehidupan sehari –hari.
- Siswa mencatat hasil diskusi kelas/tanya jawab.
- Menyimpulkan pembelajaran.
- Guru mengtadakan evaluasi secara tertulis.
b) Pelaksanaan
Penulis mengajar tentang jenis – jenis mata uang di kelas III SDN Rawa Kompeni, dengan indikator menjelaskan kegunaan mata uang. Dalam proses ke-giatan belajar mengajar penulis menyampaikan tujuan pembelajaran, melakukan apersepsi sesuai dengan materi kemudian menuliskan topik pembelajaran. Dalam kegiatan inti penulis menyampaikan penjelasan tentang jenis – jenis mata uang dengan menggunakan metode diskusi kemudian diakhir kegiatan.
Tabel 3 : Hasil pembelajaran RPP 2
No Nama Siswa Nilai yang diperoleh
Siklus 2
1 Liani 60
2 Ipal Nurfauzi 70
3 Lia Eiswati 60
4 Yuni Purnia 70
5 Andri 60
6 Desi 70
7 Rohimin 70
8 Puji astute 80
9 Jessika Yudhistira 80
10 Rio Supriadi 80
11 Wahyu Ardana 100
12 Anggita Dana 100
13 Aldi 60
14 Fadel Akmal 80
15 Julian 90
16 Sefian 70
17 Yoki 70
18 Nining 70
19 Moh Syafiq Hadosta 70
20 Siti Wardah 70
21 Zakia Tunisa 90
22 Elsye Apricilla 100
23 Elis zahrotul jannah 100
24 Halimah Tusa’diah 80
25 Hikmah maulidia 100
26 Ridwan firmansyah 100
27 Ramadhan 60
28 Rian ardiyansyah 100
29 Dewin Nabila 100
30 Okti Ardiyani 100
31 Toni Aji Rizki W A 60
32 Nur azizah 70
33 Jayadi 100
34 Saipul Anam 60
35 Niken Yuliana 100
36 Alda Saharani 90
37 Warsini 90
38 Febriyanti 60
39 Daenah 60
40 Fiqi Kurniawan 100
41 Mumzyah 100
42 Rizky Ryan S 70
JUMLAH 3410
NILAI RATA – RATA 81
NILAI TERENDAH/JUMLAH ANAK 60/9
NILAI TERTINGGI/JUMLAH ANAK 100/13

c) Pengamatan.
Adapun hasil pengamatan siklus 2 sebagai berikut Tabel 3 : Hasil pembelajaran RPP 2
- Penggunaan alat peraga sudah maksimal dan lebih baik, gambar yang ditampilkan terlihat oleh siswa yang duduk dibagian belakang.
- Penggunaan metode sudah cukup baik dalam memberikan pertanyaan sudah menyeluruh, ketika berdiskusi semua siswa aktif.
- Hasil belajar siswa sudah maksimal karena siswa mencapai nilai SKBM pelajaran IPS yaitu 6,0.
d) Refleksi
Dari kajian dan pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, maka dapat diketahui bahwa pembelajaran diperoleh hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari ke-berhasilan dari RPP II dengan perubahan perolehan nilai yang lebih baik. Siswa sudah mencapai SKBM hingga 97% meningkat dari RPP I yang hanya 78%.
Dari uraian kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, melalui dua siklus tersebut terlihat adanya perubahan yang menuju kesempurnaan. Dari segi guru, siswa dan pe-rangkat pembelajaran, sehingga hasil yang diperoleh memuaskan.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiklus

Setelah proses perbaikan pembelajaran untuk mengukur kemempuan siswa dalam menguasai konsep jenis – jenis uang dilaksanakan dsalam dua jenis pembelajaran IPS diperoleh hasil yang maksimal seperti yang terlihat pada tabel berikut :

No Nama Siswa Hasil belajar
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
1 Liani 50 50 60
2 Ipal Nurfauzi 50 60 70
3 Lia Riswati 40 50 60
4 Yuni Purnia 70 70 70
5 Andri 30 40 60
6 Desi 50 70 70
7 Rohimin 50 60 70
8 Puji Astuti 60 70 80
9 Jessika Yudhistira 60 70 80
10 Rio Supriadi 60 70 80
11 Wahyu Ardana 70 100 100
12 Anggita Dana 90 100 100
13 Aldi 50 50 60
14 Fadel Akmal 50 70 80
15 Julian 60 80 90
16 Sefian 60 60 70
17 Yoki 60 70 70
18 Nining 60 70 70
19 Moh Syafiq Hadosta 60 60 70
20 Siti Wardah 60 70 70
21 Zakia Tunisa 60 80 90
22 Elsye Apricilla 100 100 100
23 Elis Zahrotul Jannah 80 100 100
24 Halimah Tusa’diah 60 70 80
25 Hikmah Maulidia 70 100 100
26 Ridwan Firmansyah 70 90 100
27 Ramadhan 50 50 60
28 Rian Ardiyansyah 60 80 100
29 Dewin Nabila 80 100 100
30 Okti Ardiyani 80 90 100
31 Toni Aji Rizki W A 50 50 60
32 Nur azizah 50 60 70
33 Jayadi 100 100 100
34 Saipul Anam 50 50 60
35 Niken Yuliana 70 90 100
36 Alda Saharani 70 80 90
37 Warsini 60 80 90
38 Febriyanti 40 50 60
39 Daenah 50 50 60
40 Fiqi Kurniawan 60 100 100
41 Mumzyah 70 80 100
42 Rizky Ryan S 50 60 100
JUMLAH 2550 3090 3410
NILAI RATA – RATA 61 74 81
NILAI TERENDAH/JUMLAH ANAK 30/1 40/1 60/9
NILAI TERTINGGI/JUMLAH ANAK 100/2 100/8 100/13



Dengan melihat data diatas dapat dilihat ketuntasan belajar siswa dari setiap siklus, sebagian besar mengalami peningkatan :
- Sebelum siklus siswa yang mencapai ketuntasan belajar minimal hanya 64,3% atau 27, siswa dari 42 siswa.
- Pada siklus ke satu jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar minimal me-ningkat menjadi 78,6% atau 33 siswa dari 42 siswa.
- Pada siklus kedua terjadi perubahan yaitu semua siswa mencapai SKBM meningkat menjadi 100%

Grafik Ketuntasan belajar I P S Kelas III
SDN RAWA KOMPENI

B. Pembahasan.
Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran IPS kelas III dengan materi jenis-jenis uang diperlukan suasana yang kondusif, yang dapat mencapai hasil yang optimal.
Dari uraian di atas dari setiap siklus mengalami peningkatan yang signifikan, pe-ningkatan yang signifikan ini terjadi karena guru telah memperbaiki kinerja secara sis-tematis dan berkelanjutan dari siklus 1 sampai siklus 2.
Pada siklus 1 kinerja guru yang telah bagus adalah metode mengajar yang digunakan sudah tepat, guru sudah menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi, strategi pembelajaran yang menggunakan metode diskusi sehingga siswa terlihat aktif dalam pembelajaran.
Pada siklus 2 guru dalam menanamkan konsep jenis-jenis uang menggunakan metode diskusi. Pada perbaikan pembelajaran ini terlihat pula peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus sampai siklus 2. Pada pra siklus rata-rata hasil belajar siswa hanya mencapai 6,1 atau yang mencapai SKBM hanay 64,3%, sedangkan pada siklus 1 rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 7,4 atau yang mencapai SKBM meningkat pula menjadi 78,6%, Dan pada siklus ke-2 rata-rata hasil belajar menjadi 8,1. Sehingga ketentuan Belajar Minimal menjadi 100%. Peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus sampai siklus 2 terjadi karena guru telah memperbaiki kinerjanya dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode yang tepat (ceramah,Tanya jawab, diskusi) pada konsep jenis-jenis uang.
Metode ceramah digunakan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran dengan ko-munikasi lisan karena lebih efektif dan ekonomis untuk keperluan penyampaian infor-masi dan pengertian. Metode Tanya jawab digunakan agar setiap siswa berpartisipasi secara aktif, membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang dipelajari.
Metode diskusi digunakan guru untuk memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat ke-simpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan masalah.
Metode yang digunakan guru dalam interaksi belajar mengajar merupakan salah satu factor yang menentukan keberhasilan dan kelancaran proses belajar mengajar. Oleh sebab itu metode mengajar yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan keperluan dan situasi yang sedang berlangsung agar tujuan pembelajaran berhasil dengan baik.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan penulis dapat me-nyimpulkan sebagai berikut :
1. Melalui metode diskusi dapat meningkatkan kemampuan siswa kepada konsep jenis-jenis uang.
2. Penggunaan alat peraga dan tepat sesuai dengan materi pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran.
B. Saran-saran
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang perlu diperhatiakn adalah :
1. Guru harus menguasai berbagai metode mengajar untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran.
2. Guru dalam memberikan pertanyaan harus memberikan waktu untuk siswa berfikir.
3. Guru harus mampu memilih alat peraga dengan baik agar proses pembelajaran berlangsung lancar.
4. Pemahaman siswa menjadi meningkat apabila guru menggunakan alat peraga dan metode yang tepat dalam pembelajaran.
Demikian hal-hal yang penulis temukan melalui Penelitian Tindak Kelas (PTK). Untuk mencapai hasil yang lebih baik perlu Kelompok Kerja Guru (KKG), untuk memberi masukan - masukan, saran-saran dan pengalaman masing-masing dalam melaksanakan tugas sehari - hari.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kurikulum 2006
2. Suciati, dkk “Belajar dan Pembelajaran 2 hal 4.2 dan 4.26 (UT,2007)”
3. Sumantri M dan Syaodah N (2005) “Perkembangan Peserta Didik” UT
4. Tim Bakti Guru (2004) “Tematika Kelas III. PT Griya Widya Pustaka"
5. Wardani,I.G.A.K.,Julaeha,S dan Marsinah.N (2005) “Pemantapan Kemampuan Profesional” Jakarta .Universitas Terbuka.
6. Wardani,I.G.A.K.,Wihardi dan Nasution.N(2005) “Penelitian Tindakan Kelas” Jakarta .Universitas Terbuka.
[Read More...]


MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI INFONMASI 1C SISTEM OPERASI LINUX




MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI INFONMASI 1C

SISTEM OPERASI LINUX






KELAS : 1 KB 04

DISUSUN OLEH :

1.     AHMAD HAMDI (20107016)
2.     AGUNG SETIO (20107081)
3.     BUDI (20107360)
4.     DIA R (20107484)
5.     DINA P (20107513)
6.     DONI (20107529)
7.     RAHIM (21107357)
8.     RIFKI F (21107450)



UNIVERSITAS GUNADARMA

PTA 2007/2008







SISTEM OPERASI LINUX

Secara teknis dan singkat dapat dikatakan, Linux adalah suatu sistem operasi yang bersifat multi user dan multitasking, yang dapat berjalan di berbagai platform, termasuk prosesor INTEL 386 dan yang lebih tinggi. Sistem operasi ini mengimplementasikan standard POSIX. Linux dapat berinteroperasi secara baik dengan sistem operasi yang lain, termasuk Apple, Microsoft dan Novell.
Nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, LINUS TORVALDS, yang sebetulnya mengacu pada kernel dari suatu sistem operasi, suatu penamaan yang biasa digunakan untuk mengacu ke pada suatu kumpulan lengkap software, yang bersama-sama dengan kernel menyusun suatu sistem operasi yang lengkap.
Lingkungan sistem operasi ini termasuk
  • Ratusan program termasuk, kompiler, interpreter, editor dan utilitas
  • Perangkat bantu yang mendukung konektifitas, Ethernet, SLIP dan PPP, dan interoperabilitas.
  • Produk perangkat lunak yang reliabel, termasuk versi pengembangan terakhir
  • Kelompok pengembang yang tersebar di seluruh dunia yang telah bekerja dan menjadikan Linux portabel ke suatu platform baru, begitu juga mendukung komunitas pengguna yang beragam kebutuhan dan lokasinya dan juga bertindak sebagai team pengembang sendiri.

Perbedaan mendasar Linux

Satu hal yang membedakan Linux terhadap sistem operasi lainnya adalah, harga. Linux ini GRATIS. Berarti dapat diperbanyak, dan didistribusikan kembali tanpa harus membayar fee atau royalti kepada seseorang. Tetapi banyak isue lainya dengan bersifat free, selain dari pertimbangan harga. Source code Linux tersedia bagi setiap orang. Perkembangan Linux menunjukkan pentingnya perananan kebebasan ini. Hal ini telah menghasilkan suatu tingkat keterlibatan yang menakjugkan dari ribuan atau bahkan ratusan ribu orang di seluruh dunia.
Kebebasan ini telah memungkinkan para vendor perangkat keras membuat driver untuk divais tertentu tanpa harus mendapatkan lisensi source code yang mahal, atau menandatangani non descructive agreement. Dan itu juga telah menyediakan kemungkinan bagi mahasiswa ilmu komputer di seluruh dunia untuk melihat ke dalam suatu sistem operasi yang nyata dan berkualitas komersial.
Karena Linux itu tersedia secara bebas di Internet, berbagai vendor telah membuat suatu paket distribusi, yang dapat dianggap sebagai berbagai versi kemasan Linux. paket ini termasuk lingkungan Linux lengkap, perangkat lunak untuk instalasi, dan mungkin termasuk perangkat lunak khusus, dan dukungan khusus.

Perbandingan Linux terhadap sistem operasi lainnya

Linux disusun berdasarkan standard sistem operasi POSIX, yang sebenarnya diturunkan berdasarkan fungsi kerja UNIX. UNIX kompatibel dengan Linux pada level system call, ini berarti sebagian besar program yang ditulis untuk UNIX atau Linux dapat direkompilasi dan dijalankan pada sistem lain dengan perubahan yang minimal. Secara umum dapat dikatakan Linux berjalan lebih cepat dibanding Unix lain pada hardware yang sama. Dan lagi UNIX memiliki kelemahan, yaitu tidak bersifat free.
MS-DOS memiliki kemiripan dengan Linux, yaitu file sistem yang bersifat hirarkis. Tetapi MS-DOS hanya dapat dijalankan pada prosesor x86, dan tidak mendukung multi-user dan multi-tasking, serta tak bersifat free. Juga MS-DOS tidak memiliki dukungan yang baik agar dapat berinteroperasi dengan sistem operasi lainnya, termasuk tidak tersedianya perangkat lunak network, program pengembang, dan program utilitas yang ada dalam Linux.
Microsoft Windows menawarkan beberapa kemampuan grafis yang ada pada Linux termasuk kemampuan networking, tetapi tetap memiliki kekurangan yang telah ada pada MS-DOS.
Windows NT yang juga tersedia untuk Digital Alpha dan juga prosesor x86 juga memiliki beberapa kekurangan yang telah ada pada MS-DOS. Waktu untuk menemukan suatu bug dalam suatu sistem operasi ini tak sebanding dengan harga yang harus dibayar.
Sistem operasi Apple untuk Macintosh hanya dapat berjalan di sistem Mac. Juga memiliki kekurangan dari sisi ketersediaan perangkangkat bantu pengembang (development tool), dan juga kurang dapat secara mudah untuk berinteroperasi dengan sistem operasi lainnya. Apple juga telah memungkinkan Linux dapat dijalankan pada PowerMac.

Asal Linux

Linux pada awalnya dibuat oleh seorang mahasiswa Finlandia yang bernama Linus Torvalds. Dulunya Linux merupakan proyek hobi yang diinspirasikan dari Minix, yaitu sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum. Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991. Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1991, Linus
mengumumkan versi resmi Linux, yaitu versi 0.02 yang hanya dapat menjalankan shell bash (GNU Bourne Again Shell) dan gcc (GNU C Compiler). Saat ini Linux adalah sistem UNIX yang sangat lengkap, bisa digunakan untuk jaringan, pengembangan software dan bahkan untuk pekerjaan sehari-hari. Linux sekarang merupakan alternatif sistem operasi yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan sistem operasi komersial (misalnya Windows 9.x/NT/2000/ME). Linux mempunyai perkembangan yang sangat cepat. Hal ini dapat dimungkinkan karena Linux dikembangkan oleh beragam kelompok
orang. Keragaman ini termasuk tingkat pengetahuan, pengalaman serta geografis. Agar kelompok ini dapat berkomunikasi dengan cepat dan efisien, internet menjadi pilihan yang sangat tepat. Karena kernel Linux dikembangkan dengan usaha yang independent, banyak aplikasi yang tersedia, sebagai contoh, C Compiler menggunakan gcc dari Free Software Foundation GNU’s Project. Compiler ini banyak digunakan pada lingkungan Hewlett-Packard dan Sun. Sekarang ini, banyak aplikasi Linux yang dapat digunakan untuk keperluan kantor seperti untuk spreadsheet, word processor, database dan program editor grafis yang memiliki fungsi dan tampilan seperti Microsoft Office, yaitu
Star Office. Selain itu, juga sudah tersedia versi Corel untuk Linux dan aplikasi seperti Matlab yang pada Linux dikenal sebagai Scilab. Linux bisa didapatkan dalam berbagai distribusi (sering disebut Distro). Distro adalah bundel dari kernel Linux, beserta sistem dasar linux, program instalasi, tools basic, dan program-program lain yang bermanfaat sesuai dengan tujuan pembuatan distro. Adabanyak sekali distro Linux, diantaranya :

§  RedHat, distribusi yang paling populer, minimal di Indonesia. RedHat merupakan distribusi pertama yang instalasi dan pengoperasiannya mudah.
§  Debian, distribusi yang mengutamakan kestabilan dan kehandalan, meskipun mengorbankan aspek kemudahan dan kemutakhiran program. Debian menggunakan .deb dalam paket instalasi programnya.
§  Slackware, merupakan distribusi yang pernah merajai di dunia Linux. Hampir semua dokumentasi Linux disusun berdasarkan Slackware. Dua hal penting dari Slackware adalah bahwa semua isinya (kernel, library ataupun aplikasinya) adalah yang sudah teruji. Sehingga mungkin agak tua tapi yang pasti stabil. Yang kedua karena dia menganjurkan untuk menginstall dari source sehingga setiap program yang kita install teroptimasi
§  dengan sistem kita. Ini alasannya dia tidak mau untuk menggunakan binary RPM dan sampai Slackware 4.0, ia tetap menggunakan libc5 bukan glibc2 seperti yang lain.
§  SuSE, distribusi yang sangat terkenal dengan YaST (Yet another Setup Tools) untuk mengkonfigurasi sistem. SuSE merupakan distribusi pertama dimana instalasinya dapat menggunakan bahasa Indonesia.
§  Mandrake, merupakan varian distro RedHat yang dioptimasi untuk pentium. Kalau komputer kita menggunakan pentium ke atas, umumnya Linux bisa jalan lebih cepat dengan Mandrake.
§  WinLinux, distro yang dirancang untuk diinstall di atas partisi DOS (WIndows). Jadi untuk menjalankannya bisa di-klik dari Windows. WinLinux dibuat seakan-akan merupakan suatu program aplikasi under Windows. Dan masih banyak distro-distro lainnya yang telah tersedia maupun yang akan muncul.

Game pada Linux :
Siapa bilang linux bukan buat gamer? Malahan game-game linux yg sifatnya opensource dan gratis ini jauh lebih aduhai dibandingkan dengan game windows. Sampai2 pernah ada temen bilang, yg gratisan aja udah segini bagusnya apalagi yg beli??? Berikut saya akan mencoba mereview game under linux guna sedikit mencairkan pendapat bahwa linux bukan buat game!
Bagi anda yang pernah main game X-Com akan familiar dengan cara bermain game UFO Alien Invasion ini, karena pada dasarnya game ini adalah re-make dari game X-Com dengan perbaikan pada gambar dan kemampuan multiplayer.
Sejak idsoftware merelease source quake 2 dalam bentuk GPL, banyak programmer-programmer game berlomba membuat dengan basis software quake ini sebagai enginenya. Namun tidak seperti game-game yang memanfaatkan engine ini sebagai basisnya, UFO Alien Invasion merupakan salah satu yang unik, karena bisa dibilang anda tidak akan menemukan 'gaya' quake pada game ini. Game ini dibuat dengan model turn base dan helikopter view sebagaimana tujuan pembuatan game ini sebagai re-make dari game X-Com.
Gameplay
Game ini dimulai dengan tampilan peta dunia (Geoscape), anda harus menjalankan misi dengan mengklik daerah dimana alien muncul pada peta dunia ini dan dilanjutkan dengan mempersenjatain pasukan anda dengan mengklik Equip.
Selanjutnya anda diperkenankan memilih anggota pasukan anda, anda harus memperhatikan beberapa indikator seperti Strength, Dexterity, dan indikator lainnya karena hal ini akan mempengaruhi kemampuan pasukan anda dalam mempertahankan bumi dari serangan mahluk asing. Berikut fungsi-fungsi indikator yg ada:
Strength:
Indikator ini menunjukkan kemampuan anggota anda mengangkat senjata, semakin tinggi akan semakin banyak senjata yang bisa dibawa anggota anda. Indikator ini juga akan mempengaruhi kemampuan bergerak pasukan anda nantinya.
Dexterity:
Indikator ini menunjukkan seberapa mampu anggota anda membidik lawan.
Swiftness:
Semakin tinggi indikator ini akan semakin jauh pula langkah yang dapat di ambil anggota pasukan anda.
Intelligence:
Saya rasa indikator ini tidak perlu dijelaskan lagi :D
Courage:
Indikator ini menunjukkan keberanian anggota anda, Semakin tinggi akan semakin berani anggota tersebut. apabila courage anggota anda rendah apabila dia melihat temannya tewas tertembak pada saat pertempuran, anggota anda tersebut akan panik dan ketakutan sehingga anda tidak dapat memerintahkannya untuk menembak.
Setelah anda memilih anggota pasukan, anda bisa memilih senjata yang akan mereka gunakan, sesuaikan senjata dengan kemampuan anggota anda. Pastikan snifer rifle untuk anggota dengan Dexterity tertinggi. Anda dapat membeli senjata dengan uang yang akan anda dapatkan setiap kali anda memenangkan pertempuran.

 

Menginstall program di linux

Mungkin sudah banyak yang tau bagaimana cara menginstall program di linux namun ada baiknya saja saya menambahkan catatan saya pada blog ini. Pada dasarnya di linux memiliki beberapa macam cara menginstall software dan biasanya setiap distro juga memiliki cara yang berbeda dalam menginstall sebuah program.
Cara menginstall program di linux dibagi menjadi beberapa bagian;
1. mengcompile dan install program dari source
2. menginstall program berekstensi RPM dari Redhat Packet Manager
3. menginstall program menggunakan apt-get bawaan debian
4. menginstall program di mandriva
5. menginstall program di fedora menggunakan yum
6. menginstall paket di slackware
7. menginstall file binary (.BIN/ .SH)
Berikut saya akan tuliskan caranya bagaimana cara menginstall software di linux berdasarkan kategori yang telah saya kelompokkan diatas;
1. mengcompile dan install program dari source
Biasanya aplikasi yang diinstall dari source akan berekstensi “.tar.gz”, “.tar.bz2″, “. zip”, dan biasanya sebelum menginstall program tersebut ada beberapa orang yang lebih suka menaruh file-file tersebut sebelum diinstall di /usr/local/src/ tetapi ini bukan suatu keharusan bisa ditaruh dimana saja. Langsung saja ke tahap selanjutnya mulai menginstall, pertama-tama buka terminal atau command prompt anda lalu langsung menuju ke dimana anda menaruh file tersebut, lalu lakukan hal ini, sesuaikan dengan ekstensi file anda.
[ file dengan ekstensi .tar.gz ——> tar -xzvf <nama file> ]
[ file dengan ekstensi .tar.bz2 ——> tar -jxvf <nama file> ]
[ file dengan ekstensi .zip ——> unzip <nama file> ]
setelah melakukan hal tersebut maka file anda akan terekstaks secara otomatis akan membuat sebuah folder, lalu buka file tersebut dengan
[ cd <nama file> ]
langkah selanjutnya adalah tinggal tinggal melakukan pre-installation dengan menuliskan
[ ./configure ]
[make]
[make install]
sampai disini sudah selesai, namun ada baiknya sebelum melakukan instalasi program anda membaca manual dalam menginstall program tersebut biasanya ada di INSTALL atau README.
2. menginstall program berekstensi RPM dari Redhat Packet Manager
Untuk menginstall program dengan ekstensi ini sangat mudah biasanya aplikasi ini di pakai pada distro redhat dan turunannya, berikut caranya;
[ menginstall program —’ rpm -i <nama file> ]
[ menguninstall program —’ rpm -e <nama file> ]
3. menginstall program menggunakan apt-get bawaan debian
Pada distro debian danturunannya dikenal apt-get untuk menginstall program, namun ada yang lebih penting selain aplikasi tersebut yaitu kita arus menset source-list yaitu alamat yang digunakan untuk aplikasi tersebut menginstall program in iberguna apabila kita menggunakan aplikasi apt-get ini secara online. Biasanya alamat tersebut ditambahkan di /etc/apt/source.list dengan cara buka dengan aplikasi editor anda lalu tambahkan alamat-alamat yang berisi source-list program.
Setelah melakukan perubahan source.list ada baiknya kita melakukan
[ apt-get update ] untuk mengupdate source.list yang kita miliki.
Langkah selanjutnya adalah mengintall program menggunakan apt-get
[ install —’ apt-get install <nama program> ]
[ uninstall –’ apt-get remove <nama program> ]
4. menginstall program di mandriva
Untuk menginstall program di mandriva dapat dilakukan dengan cara
[ install –’ urpmi <nama program> ]
[ uninstall –’ urpme <nama program ]
5. menginstall program di fedora menggunakan yum
Pada dasarnya cara menginstall menggunakan yum hamper sama dengan menggunakn pt-get di debian berikut caranya
[ yum update ]
[ yum install <nama program> ]
[ yum remove <nama program> ]
6. menginstall paket di slackware
menginstall paket di slackware lebih gampang lagi tinggal masuk ke root kemudian;
[ install -’installpkg <nama program.tgz> ]
[ uninstall –’ removepkg <nama program.tgz> ]
atau bisa juga menggunakan
[ pkg tool ]
selain itu kita juga bisa mengubah file berekstensi rpm ke format tgz dengan cara yang sangat mudah
[rpm2tgz <nama paket.rpm>]
7. menginstall file binary (.BIN/ .SH)
untuk menginstall program binary ada beberapa langkah yang pertama pastikan file tersebut dapat dieksekusi berikut caranya;
[ chmod +x nama program.bin], kemudian
[ ./nama program.bin]
[sh nama program.sh]
Mungkin ini hanya beberapa cara saja dari banyak cara dalam menginstall program di linux namun ini sudah cukup untuk mengenal dan menginstall program di linux
Catatan :
” Cara diatas semuanya dilakukan menggunakan console/terminal/ command-prompt di linux.
” biasanya dalam menginstall program hanya bisa dilakukan oleh root, maka masuklah sebagai root untuk menginstall program-program tersebut. Ada beberapa cara masuk ke root bisa menggunakan [su], atau bisa juga menggunakan [sudo su].
” Selain cara menginstall diatas mungkin anda bisa menggunakan aplikasi GUI yang juga bisa digunakan untuk menginstall program, sebagai contoh di debian dan ubuntu bisa menggunakan synaptic packet manager.

Pengguna Linux

Linux populer digunakan di lingkungan pemerintahan (khususnya di USA) dan industri. Pada banyak kasus pilihan terutama disebabkan pertimbangan harga. Tetapi kemudian dibuktikan bahwa ini merupakan pilihan yang tepat berdasarkan aspek yang lainnya pula.
Linux telah menunjukkan penetrasinya di bidang yang lainnya pula yaitu web server dan merupakan sistem operasi pilihan di lingkungan universitas. Juga bagi para pengguna yang menginginkan mempelajari UNIX untuk perkembangan karirnya. Sehingga Linux banyak digunakan untuk perangkat bantu pelatihan.
Linux juga populer dalam penggunanaan sistem embedded dan aplikasi turnkey (siap pakai) termasuk firewall Interwall, router, Point of Sale (POS). Juga ada beberapa penerbit yang menggunakan Linux pada sistem Raster Image Processor (RIP).
[Read More...]


Recent Comments

Kembali Keatas Copyright © 2010 | Klik FB atau silahkan meluncur ke Sudirman Mendrofa