Wow… ! Beredar Kas Bon DPRD Kota Gunungsitoli Tanpa Pertanggungjawaban



 




Platmerahonline.com | Kota Gunungsitoli – Sungguh sangat mengejutkan atas beredarnya sejumlah kwitansi kas bon yang ditandatangani oleh Ketua DPRD Kota Gunungsitoli, Sowa`a Laoli dan Wakil Ketua DPRD Kota Gunungsitoli, Hadirat ST Gea pada masa FH sebagai bendahara DPRD Kota Gunungsitoli. Puluhan juta uang telah digelontorkan dengan modus kas bon, namun pertanggungjawaban Kas bon tersebut yang bernilai puluhan juta rupiah tersebut belum diketahui. Bagaimana pertanggungjawabannya? bahkan FH pun hingga saat ini tidak jelas keberadaannya. Hal serupa juga diduga terjadi kembali kepada ETK bendahara DPRD Kota Gunungsitoli yang baru saat ini diketahui telah menyampaikan surat pengunduran dirinya kepada DPRD Kota Gunungsitoli tanpa diketahui alasanya.
Sabarman ZalukhuLain kas bon lain juga kegiatan reses DPRD Kota Gunungsitoli 2013, saat dikonfirmasi PM kepada Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Sowa`a Laoli mengatakan bahwa hal itu telah menjadi agenda DPRD dan sudah di-Paripurnakan dan saat dikonfirmasi mengenai keberadaan bendahara DPRD Kota Gunungsitoli 2013, Sowa`a Laoli dengan tegas menjawab silahkan dipertanyakan kepada Sekwan. Lalu hal ini dikonfrimasi kepada Sekwan di sekretariat DPRD Kota Gunungsitoli Talisokhi Halawa, “ Memang benar bendahara ETK telah menyampaikan surat pengundurkan dirinya namun belum di putuskan dan alasan dari pengundurannya belum kita ketahui secara pasti, yah barangkali mungkin saja dia ingin istirahat, ”tandas Sekwan sambil tersenyum.
Salah seorang anggota DPRD Kota Gunungsitoli yang tidak mau disebutkan namanya saat dikonfirmasi mengenai kegiatan reses 2013 dengan gamblang menjawab, “Agenda tahunan yang dilaksanakan oleh DPRD itu mestinya ada dasar pelaksanaan kegiatannya yang dibahas setiap masa sidang oleh Bamus dan untuk menetapkan kegiatan DPRD setiap masa sidang yang telah dibahas dalam Bamus wajib di paripurnakan. Jadi untuk diketahui sebenarnya kegiatan reses belum dibahas oleh Bamus serta ditetapkan dalam paripurna pada masa sidang ke-2.” Saat ditanya kenapa tidak dibahas? “Tidak dibahas dan ditetapkan karena telah dikeluarkannya surat mosi tidak percaya kepada Ketua DPRD Kota Gunungsitoli yang ditanda tangani oleh 14 anggota DPRD Kota Gunungsitoli. “jawabnya.
Dan ditambahkan lagi oleh anggota DPRD Kota Gunungsitoli ini yang tidak mau disebutkan namanya tersebut mengatakan, bahwa stempel DPRD Kota Gunungsitoli juga dibawa pulang oleh Ketua DPRD dan sementara diketahui bahwa Ketua DPRD bukan pemegang mandat utama sebab kepemimpinan DPRD adalah kolektif dan kolegial yang semestinya tidak dibawa pulang.
Di tempat terpisah Ketua DPD LSM Gempita Kep. Nias Sabarman Zalukhu saat dimintai pendapatnya terkait permasalahan tersebut mengatakan, “Bahwa adanya dugaan indikasi menyalahgunakan kewenangan yang dilakukan oleh oknum tersebut, tentu adanya pertanyaan yang muncul karena jika berdasarkan informasi yang disampaikan oleh salah satu anggota DPRD kota Gunungsitoli yang tidak mau disebutkan namanya tersebut benar adanya, maka dapat kita katakan bahwa ini merupakan suatu pembodohan dan pembohongan publik terutama kepada masyarakat Nias yang dilakukan oleh oknum-oknum di DPRD Kota Gunungsitoli. Apakah ini sikap wakil rakyat? dan juga apakah patut kita memberikan kepercayaan kepada mereka kembali? ini kembali kepada warga Kota Gunungsitoli agar berhati-hati dan selektif memberikan pilihan untuk pemilihan legislative (pileg) pada tahun 2014 mendatang”. lalu mengenai kwitansi kas bon tersebut, Sabarman Zalukhu mengatakan, “Kita akan lihat dulu kebenarannya dan tentunya kita mempertimbangkan untuk dibawa keranah hukum, jika ini merugikan keuangan Negara/Daerah maka patut untuk diproses. ”Tandasnya, mengakhiri pembicaraan. (© s.mdv)
[Read More...]


Ketika Uji Kekebalan Tubuh, Dua Pesilat Tewas Digilas Mobil



uji-kekebalan-tubuh-dua-pesilat-tewas-digilas-mobil

Platmerahonline.com - Dua anggota perguruan bela diri Kera Sakti tewas dan seorang lainnya kritis, setelah melakukan latihan kekebalan tubuh dengan digilas kendaraan roda dua, roda empat. Aksi maut ini dilakukan untuk mengikuti ujian kenaikan tingkat di terminal bus antar kota Noelbaki, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Awalnya aksi kekebalan tubuh mereka terbilang berhasil karena mereka terbukti baik-baik saja sesaat setelah mengkonsumsi racun tikus dan digilas berulang kali dengan kendaraan roda dua. Namun ketika mereka menguji kekebalan tubuh pada tingkat yang lebih berbahaya yaitu dengan digilas kendaraan beroda empat yaitu menggunakan pick up yang ditumpangi oleh puluhan orang, mereka gagal dan mengalami luka serius.
“Atraksi berikutnya, tiga anggota perguruan tidur di aspal dan beberapa kendaraan roda dua menggilas tubuh mereka berulang kali. Aksi ini pun sukses karena ketiga anggota perguruan tersebut tidak mengalami luka lecet maupun luka serius,” kata Alberto Amaral (24), salah satu anggota perguruan.
Ketiga korban yakin Ebiridio Sarmento (20), Elder Cruz (21) dan Abilio Fretes (18) dalam kondisi kritis, dengan mengalami luka serius dibagian kepala, perut dan dada remuk. Di duga tubuh mereka tak kuat menahan beban yang mencapai puluhan ton. Satu korban yakni Ebiridio Sarmento tewas di tempat, Elder Cruz meninggal beberapa saat setelah dilarikan ke RSUD WZ Yohanes Kupang, dan Abilio Fretes masih kritis dan sementara menjalani perawatan di rumah sakit.
“Para korban tidur dengan posisi telentang. Saat kendaraan melintasi tubuh mereka, ketiga korban sempat berteriak histeris. Ketika pertunjukan selesai, tubuh ketiga anggota perguruan tersebut dalam keadaan remuk,” kata Alberto.
Kasat Reskrim Polres Kupang, Ajun Komisais Polisi Yohanes Kristian Tanau mengatakan, dua pimpinan perguruan kera sakti yakhi Egidius Sarmento dan Antonio Tinto telah ditetapkan sebagai tersangka, dengan barang bukti sebuah kendaraan, racun tikus dan sejumlah kendaraan roda dua.
“Keduanya dinilai bertanggugjawab karena jabatan mereka sebagai penanggungjawab perguruan,” kata Tanau.
Sebagian besar anggota perguruan adalah warga keturunan Timor Timur yang menetap di lokasi transmigrasi lokal Noelbaki, Tuapukan, Manusak dan Tuapukan. Brendo, anggota perguruan yang mengemudikan kendaraan untuk menggilas para korban kini juga telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi. [PM/M]*
[Read More...]


Resensi Buku: Kapitalisme, sebuah Genosida Struktural



Kapitalisme.jpg
Tidak ada yang menyangkal tentang berbagai hal buruk yang terjadi di dunia ini. Namun, respon standar dari kaum liberal dan konservatif adalah, bahwa kelaparan, wabah penyakit, dan perang adalah masalah alami yang tak mungkin dihilangkan. Penderitaan manusia memang tragis, tapi tidak bisa dihindari. Orang-orang miskin—dan sakit, juga lapar, dan mati prematur—akan selalu bersama kita.
Garry Leech tidak setuju dengan pendapat itu. Dalam Capitalism: A Structural Genocide, Ia berpendapat, “kekerasan struktural adalah inheren di dalam sistem kapitalisme” dan “menyebabkan kematian berskala genosida, dengan demikian merupakan genosida berbasis kelas yang menargetkan kaum miskin, terutama di negeri-negeri Selatan.”
Dengan kekerasan stuktural, Leech mengartikan kehancuran manusia disebabkan oleh perampasan kebutuhan dasar rakyat sebagai akibat dari struktur sosial yang ada. Contoh paling jelas tentang hal ini adalah kelaparan atau penyakit yang disebabkan oleh makanan dan obat-obatan dijual terlalu mahal dan tetap ditaruh di pasar untuk tujuan bisnis. Ketika kekerasan semacam itu menyebabkan begitu banyak kematian, Leech berpendapat, kita harus menyebutnya “genosida struktural”.
Inti dari Capitalism: A Structural Genocide adalah serangkaian studi kasus dan analisa yang menunjukkan bahwa kapitalisme dengan sifatnya menghalangi ratusan juta orang untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya. Ini salah satu contohnya: setiap tiga detik, ada seorang bayi yang meninggal karena kelaparan dan penyakit yang seharusnya masih bisa diobati; dalam tiga detik yang sama, organisasi militer menghabiskan 120.000 USD untuk membeli senjata.
Capitalism.jpg                                                                                                                    Pilihan untuk membelanjakan uang untuk senjata, dan bukannya untuk makanan dan obat-obatan, memang kedengaran irasional. Tetapi menjadi masuk akal jika motif utamanya adalah untuk menjaga sistem yang didasarkan pada “ketimpangan dalam kekuasaan dan kekayaan”, yang menjamin kepentingan modal lebih diprioritaskan ketimbang mayoritas umat manusia dan alam.
Leech memperkirakan, bahwa 10 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat genosida struktural kapitalisme. Perhitungannya memasukkan kekerasan struktural di Meksiko, India, dan Afrika Sub Sahara, adalah menarik dan sekaligus mengerikan. Tidak masuk akal orang yang membaca buku ini tidak menyimpulkan bahwa sistem yang bertanggung-jawab atas malapetaka ini tidak diakhiri.
Tapi apa alternatifnya? Tidak seperti kebanyakan buku yang hanya mengumbar berbagai masalah sosial, Leech sangat condong pada alternatif sosialisme—tidak hanya dalam teori, tetapi juga melalui perhitungan yang matang untuk melanjutkan upaya membangun “Ekososisme Abad 21” seperti di Kuba, Venezuela, dan Bolivia. Tetapi ia jujur mengakui bahwa negara-negara ini masih berhadapan dengan tantangan serius, tetapi ia melihat upaya positif mereka (Kuba, Venezeula, dan Bolivia) untuk memprioritaskan produksi untuk kebutuhan manusia ketimbang untuk profit (keuntungan).
Kekuatan buku ini, saya tidak membujuk, adalah bahwa kekerasan stuktural dan genosida struktural merupakan tambahan berguna untuk kosakata anti-kapitalisme. Banyak orang yang menafsirkan itu kurang bermakna dibanding kekerasan dan genosida benaran. Tetapi itu akan menjadi memalukan, karena—seperti ditunjukkan ole Leech, tidak terlihatnya kapitalisme sebagai pembunuh alami.
Tapi itu kritikan kecil. Secara keseluruhan, Capitalism: A Structural Genocide adalah buku yang berharga dan menambah wawasan. Beli dua: satu untuk dibaca dan didiskusikan, sementara satunya lagi untuk temanmu yang masih berharap bahwa sistem merusak ini masih harus dijaga.
Ian Angus, seorang aktivis eko-sosialis Kanada. Resensi buku ini pertama kali terbit di Canadian Dimension, Vol. 46, No. 6. Penerjemah: Lily Nurhayani.
———————————————–
Data Buku:
Judul Buku: Capitalism: A Structural Genocide
Penulis: Garry Leech
Penerbit: Zed Books, 2012.
Tebal: 192 halaman
ISBN: 9781780321998



[Read More...]


Petunjuk Rasulullah Dalam Berpuasa



Petunjuk puasa dari Nabi adalah petunjuk yang paling sempurna, paling mengena dalam mencapai maksud, serta paling mudah penerapannya bagi segenap jiwa. 

Di antara petunjuk puasa dari Nabi  pada bulan Ramadhan adalah:
Memperbanyak melakukan berbagai macam ibadah. Jibril'alaihis salam senantiasa membacakan Al-Qur'anul Karim untuk beliau pada bulan Ramadhan; beliau juga memperbanyak sedekah, kebajikan, membaca Al-Qur'anul Karim, shalat, dzikir, i'tikaf dan bahkan beliau mengkhususkan beberapa macam ibadah pada bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan-bulan lain. 

Nabi r menyegerakan berbuka dan menganjurkan demikian, beliau makan sahur dan mengakhirkannya, serta menganjurkan dan memberi semangat orang lain untuk melakukan hal yang sama. Beliau menghimbau agar berbuka dengan kurma, jika tidak mendapatkannya maka dengan air. 

Nabi r melarang orang yang berpuasa dari ucapan keji dan caci-maki. Sebaliknya beliau memerintahkan agar ia mengatakan kepada orang yang mencacinya, "Sesungguhnya aku sedang puasa." 

Jika beliau  melakukan perjalanan di bulan Ramadhan, terkadang beliau meneruskan puasanya dan terkadang pula berbuka. Dan membiarkan para sahabatnya memilih antara berbuka atau puasa ketika dalam perjalanan. Beliaur pernah mendapatkan fajar dalam keadaan junub sehabis menggauli isterinya maka beliau segera mandi setelah terbit fajar dan tetap berpuasa. 

Termasuk petunjuk Nabi r adalah membebaskan dari qadha' puasa bagi orang yang makan atau minum karena lupa, dan bahwasanya Allah I-lah yang memberinya makan dan minum. 

Dan dalam riwayat shahih disebutkan bahwa beliau bersiwak dalam keadaan puasa. Imam Ahmad meriwayatkan bahwasanya Rasulullah r menuangkan air di atas kepalanya dalam keadaan puasa. Beliau juga melakukan istinsyaq (menghiup air ke dalam hidung) serta berkumur dalam keadaan puasa. Tetapi beliau melarang orang berpuasa melakukan istinsyaq secara berlebihan. (Lihat kitab Zaadul Ma'ad fi Hadyi Khairil 'Ibaad, I/320-338)
[Read More...]


AGAR LEBIH ASIK PILIH GAYA YANG ASIK



Biar hubungan lebih asik dengan pasangan ga bikin BT.. coba aja liat gaya gaya ini..mungkin dapat meningkatkan hasrat untuk ML dengan pasangan jadi tambah HOT









Silahkan agan agan mencobanya...
semoga sukses....
[Read More...]


Recent Comments

Kembali Keatas Copyright © 2010 | Klik FB atau silahkan meluncur ke Sudirman Mendrofa